kenangan yang tak pergi

Akhmad Ramdani
Chapter #6

harapan dalam kabut

Pagi itu, langit terlihat cerah, memberikan suasana yang tenang setelah beberapa hari terakhir yang penuh kekhawatiran. Bagas berjalan perlahan menuju lapangan basket dekat rumahnya, mencoba menenangkan pikirannya. Sudah beberapa hari sejak kunjungannya ke rumah Fira, dan meskipun Fira tampak lebih baik, ada sesuatu yang terus mengganggunya.


“Apa aku terlalu khawatir?” gumam Bagas pada dirinya sendiri sambil memantulkan bola basket.


Ia mengingat kembali senyum Fira saat mereka pamit. Senyum itu terlihat hangat, tetapi Bagas merasa ada sesuatu di baliknya—sebuah kelelahan yang tidak bisa disembunyikan. Ia merasa ada banyak hal yang belum sempat ia tanyakan, tetapi juga tak ingin terlihat terlalu memaksakan diri.


“Fira bilang dia baik-baik saja. Tapi entah kenapa, aku tetap nggak bisa tenang,” pikirnya.


Bagas melayangkan bola ke arah ring dan mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan melihat Dimas berjalan menghampirinya.


“Gas, serius banget pagi-pagi udah di sini. Lagi ngapain?” tanya Dimas sambil mengambil bola dari tangan Bagas.


“Cuma... pengen main sebentar. Nggak ada apa-apa kok,” jawab Bagas sambil mengusap tengkuknya.


Dimas mengerutkan kening. “Kamu mikirin Fira lagi, ya?”


Bagas terdiam, tidak langsung menjawab. Ia tahu Dimas bisa membaca pikirannya dengan mudah.


“Dia baik-baik aja, Gas. Lagipula, dia udah bilang sendiri waktu kita ke rumahnya, kan?” tambah Dimas sambil menembak bola ke ring.


“Ya, aku tahu. Tapi, entahlah. Aku cuma nggak pengen ada apa-apa lagi sama dia,” ujar Bagas. “Fira penting buat kita semua.”


Dimas menepuk bahu Bagas dengan keras. “Gas, tenang. Fira itu kuat. Kalau ada apa-apa lagi, kita semua pasti bakal tahu. Lagian, kita sahabatnya. Jangan terlalu dibawa stres.”


Bagas mengangguk pelan. Ia tahu Dimas benar, tetapi hatinya tetap belum sepenuhnya tenang.



---


Setelah bermain basket beberapa saat, Dimas dan Bagas memutuskan untuk istirahat di sebuah warung kecil dekat lapangan. Mereka duduk sambil menikmati es teh manis yang menyegarkan.


“Eh, ngomong-ngomong,” ucap Dimas tiba-tiba, “ lusa ulang tahun Fira ngga sih?." Kita harus bikin sesuatu yang spesial.”

Lihat selengkapnya