Kenangan Yang Terbenam

Oleh: Temu Sunyi

Blurb

Dunia tak selalu kejam.
Kadang... ia hanya sibuk.

Sibuk menata pencitraan, sibuk menonton berita, sibuk mencari konten sedih—asal bukan sedihnya sendiri.

Di sudut kecil dunia yang terlupakan, ada rumah gubuk yang tak meminta banyak.
Hanya satu hal:

agar duka tidak jadi tontonan.

Tapi nyatanya, duka yang pelan... lebih menarik dari bahagia yang biasa-biasa.
Cerita ini bukan untuk menginspirasi.

Bukan juga untuk menyuap air mata dari mata yang sudah terlalu kenyang oleh sinetron.

Ini kisah tentang Wahyu—anak sepuluh tahun yang tak lagi sekolah, karena ia sedang sibuk belajar hal yang tak diajarkan buku:

Bagaimana caranya bertahan, saat semua pintu dikunci, dan hanya cinta yang tak diajak pergi.

Orang bilang, anak-anak itu kuat.
Tapi mereka lupa—anak-anak juga bisa patah,

hanya saja... mereka belum pandai menyuarakan bunyinya.

Jadi, jika kau membaca ini sambil menyeruput kopi dan berkata,

"Duh, kasihan ya..."

Berhentilah.
Kasihan tak pernah menyelamatkan siapa-siapa.

Lihat selengkapnya