Aku di sini bukan untuk duduk dan bersantai di tengah segerombolan orang. Akan tetapi, aku di sini utuk sesuatu hal yang lebih bermanfaat, um... bisa di bilang aku sedang menjalankan misi rahasia.
Dalam misi ini aku hanya memiliki satu tujuan, yaitu martabak manis dengan toping pisang yang di lelehi madu hutan asli, dan jangan lupa tentang smutis pisang madu. Uh, rasanya air liur ku hampir menetes.
Segera ku percepat langkah kaki menuju kedai di sudut di sudut ruangan. Kedai yang begitu sepi untuk sebuah hal yang begitu menawan. Tentu saja aku suka kedai ini karena tempatnya sepi dan yang paling penting
"Shut!" Suasana seketika menjadi hening, refleks ku hentikan langkah kaki besar ku dan memandang asal suara tadi. Tak bertahan lama, karena aku hanya seorang pecundang yang tak mau dikenal banyak orang.
Segera ku ambil langka seribu mendekat menuju meja di sebelah, kebetulan sekali di sana kosong. Ku duduk kan bokong ku sembari menghela napas, entah kenapa aku lelah dengan situasi ini.
Bukan karena aku sering mengalami, tapi karena aku tak bisa berkamuflase! Dan mendekati ujung kantin jika semua orang mematung seperti ini! Rasanya aku ingin berteriak 'Kembali lakukan tugas kalian!'
"Ih, apaan sih. Cantik'an juga pricila, ngapain coba liatin si Rose kaya gitu? Ya ngak gais?"
'Pada dasarnya telinga seorang wanita akan tajam ketika mendengar perkataan pembandingan', begitu pula dengan telingaku. Jangan salah, si buruk rupa ini juga masih seorang wanita.
"Eh, lo ngomong apa tadi?" Ku dengar suara langkah kaki yang mendekat kearah meja ku.
Entah kenapa semua orang memandang kearah meja ku. Em, mungkin bukan ke meja ku, tapi pada si bintang utama.