"Aku punya pertanyaan," ucap Raina.
Rad melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Waktumu tiga menit," tutur Rad.
Raina mengatur napasnya sejenak. "Tentang Bon Bon..."
Mendengar nama kelinci Raina, Rad menjawab, "Aku nggak tahu menahu. Aku hanya memanfaatkan situasi untuk menakutimu. Kamu tahu, Raina? Kamu bahkan selalu membiarkan gerbang terbuka lebar sepulang sekolah."
Raina menunduk. Ia memainkan ujung kuku tangannya.
"Bagaimana dengan Elia?"
"Seperti yang kamu tahu. Itu murni kecelakaan. Jika pun kesengajaan, Elia pasti menggugat pelakunya. Elia dari keluarga berada, dia anak satu-satunya. Orangtuanya tidak akan membiarkan pelakunya lolos begitu saja, Na."
"Kamu mencari tahu sampai sejauh itu?" tanya Raina, matanya membulat.
"Karena kamu mengira itu aku, 'kan?"