KENNIE

Asrina Lestari
Chapter #3

BAB #3

Kennie termenung duduk disalah satu tempat pojok jendela di Caffe Tamara. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Hari ini ia izin tidak masuk kerja, karena mendadak Ranty memanggilnya. “Mba ini pesanannya” seorang pramusaji membuyarkan lamunannya, Kennie mendongakkan kepala melihatnya “Makasih” ucapnya tersenyum tipis pada sang pramusaji.

DORRRRR

Kennie tersedak karena kaget, melihat seseorang yang berada di belakangnya “Ihh Abang, bisa nggak sih. Tidak bikin orang jantungan” dumel Kennie membuat Dony terkekeh. “Nggak usah cemberut juga kali” Dony menjatuhkan badannya pada sofa tepat dihadapan Kennie.

“Nyokap, Dimana? Apa lo udah ketemu?” Tanya Dony

“Di ruangannya lah. Udah ketemu tadi” Jawab Kennie menyeruput jus alpucad

Sementara Dony hanya mangguk-mangguk mengerti. Beberapa saat kemudian Ranty datang melihat Dony yang sudah duduk sambil memainkan ponselnya.

“Don,”

“Mama”

Ranty duduk disamping Kennie yang masih menyeruput jus alpucad kesukaannya,

“Don, setelah selesai kuliah nanti kamu melanjutkan bisnis Property Papa, sedangkan Kennie ia akan mengelolah Caffe ini sambil kuliah nanti” tutur Ranty

“Oke Ma, tapi Emang bisa si anak kecil ini mengelolah Caffe?” Tanya Dony dengan tatapan meledek pada adiknya.

“Enak aja, gue bisa kok” balas Kennie tersenyum tipis

Ranty hanya bisa menghela nafas saat kedua anaknya beradu yang tidak jelas. Ranty hanya terkekeh melihat kelakuan kedua anaknya.

“Udah, Udah, Udah.” Ranty melerai keduanya

###

Kennie merebahkan badannya pada kasur Queen sizenya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Kamar yang bernuansa biru dengan bergantungan pengait kapal. Kamar yang begitu luas. Ia bangkit untuk membersihkan badannya yang agak lengket karena aktivitasnya seharian.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuat Kennie terhenti lalu ia berjalan keluar kamar membuka knop pintu.

“Abang, Ada apa?” Tanya Kennie

“Mama, panggil kamu turun kebawa makan” ucap Dony lalu pergi, sementara Kennie bersiap-siap.

Kennie yang menuruni anak tangga satu per satu dan menuju ruang makan. Kennie mengambil tempat.

“Lima hari lagi kamu ulang tahun, Papa ingin kamu merayakannya seperti apa?” Tanya Dody dengan senyum lebar. Kennie menyerngit dahinya.

Ulang Tahun, pikir Kennie

Sebelumnya Kennie tidak pernah merayakan ulang tahun sekali pun, yang selalu ia lalukan hanya berdiam diri didalam kamar hanya untuk berdoa, tapi kali ini berbeda Dody ayah angkatnya ingin membuatkan acara ulang tahun untuknya. Dan Kennie tidak pernah merasakan hal itu.

Lihat selengkapnya