"Jangan pernah memberi kepastian kalau hati dan pikiran sendiri masih ragu, Jangan membuatku menunggu terlalu lama, jika engkau ujungnya pergi."
------
Di kawasan perumahan elit. Sebuah rumah dengan ranjang dibaluti perak putih.Seseorang perempuan dengan rambut panjang bewarna coklat sedang terbaring ditempat tidur. Dengan nafas yang tak teratur, berbicarapun tak jelas, pandangan kabur. Sebut saja dia Nana.
"kamu pasti kuat Na... pasti kamu bisa lawan kanker kamu Na," ucap lelaki itu sambil memegang erat tangan nana.
Nana hanya bisa mendengarkan suara lelaki di sampingnya. Nana mencoba membuka mulutnya sekeras apapun, tapi usahanya hanya sia sia. Hanya air mata yang bisa Nana keluarkan.
Pukul 3 di restoran. Suasana di restoran sangat ramai. Ditemani hujan rintik rintik diluar.
Brukk..
"Eh mas kalo jalan pake mata. Mata mas taruh dimana sih. Liat nih baju saya basah samua." Teriak Keira emosi
"Ah... ellah mba. Gitu doang marah. " ucap Romi tak bersalah. Melemparkan sejumlah uang dihadapan Keira.
"Dasar cowok ga punya sopan santun. Apa apa kalo nyelesain masalah pake duit. Gue ga butuh duit lo, gue juga punya duit kali." Ucap Keira
Di sekolah. Pagi ini sekolah dihebohkan dengan kedatangan siswi cantik. Mereka pun penasaran dengan siswi baru tersebut. Mobil mercedes pun berhenti di depan halaman sekolah. Membuat siswa siswi sekolah Alexsar terpukau, melihat perempuan yang keluar dari mobil mewah tersebut.
"Owh. Ini perempuan yang lagi trending,"
"Idih. cewe centil banget,"
"Hilih. Kayaknya dia anak orang kaya, "
"seksi juga. Cantik menawan pula." ucap para siswa siswi yang melihat ke arah Keira. Semua memperhatikan Keira, dengan mata sinis. Ada beberapa yang suka dan adapun yang tak suka melihatnya. Keira berjalan dengan anggun memakai jaket merah muda miliknya.
Dilorong sekolah. Bono dan teman temanya membicarakan sosok perempuan berjaket merah muda.
"Lu mau tau ga ada anak baru. Beuh cantik bener, " ucap Bono antusias.
"Rom. Liat deh anak barunya. Mungkin lo bisa suka dan bisa jadian. Lu harus move on sama dia... Lagian udah 2 tahun kan dia ga ngabarin lu. " ucap Rasya menasehati.
"Gue udah punya Nana coy. " ucap Romi mata berapi api.
"kan lo ga tau nana masih idup atau udah mati sekarang. Kalo masih idup harusnya ngabarin. Gue ga yakin nana masih idup, " ucap Dito blak blakan.
Plakk...
Tamparan keras. Menepis pipi Dito. Romi pun meninggalkan Dito dan kawan kawannya.
"Ban**at. Teman lo lagi galau. Lo ngomong gitu. Sahabat macam apa lo. " lirih Bono