Di hari Minggu pagi yang cerah, tibalah saatnya aku, emak, dan bapak untuk kembali ke rumah sendiri, karena renovasi rumah kami sudah selesai. Alangkah senangnya kami akan tinggal bersama lagi, berkumpul di rumah seperti dulu. Namun, toko sembako atau toko kelontong kami belum dapat dibuka kembali secepatnya, bapak saja baru mengatakan padaku, kalau uang tabungannya sudah habis untuk merenovasi sebagian rumah dan toko yang dibakar.
“Nanti kita cicil sedikit demi sedikit barang-barang sembako untuk mengisi toko kembali,” kata bapak padaku dan emak berusaha menghiburku dan emak.
“Enggak apa-apa pak, yang penting kita selamat dan sudah kumpul kembali,”ucap emak seraya tersenyum lebar.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar kami.”Tok-tok.”
Bapak membuka pintu, ternyata Pak RT yang Mengetuk pintu kamar kami.
“Sebelum kalian kembali ke rumah, kita pergi berziarah ke kuburan Pak Mamat dulu. Setelah ziarah, saya antar kalian pulang ke rumah. Mumpung cuaca cerah,”ajak Pak RT pada kami.
“Wah, ide bagus Pak RT,”kata bapak langsung menyetujuinya.