Namaku Amatsubu Fuyumi. Aku adalah seorang mahasiswi. Dan sekarang kelasku sedang melakukan kunjungan ke sebuah museum barang-barang aneh di pusat kota Tokyo.
“Anak-anak. Selanjutnya adalah Verom-12,” guru kami sedang menjelaskan sebuah alat berukuran sedang yang dilindungi sebuah kotak kaca di tengah-tengah ruangan yang luas.
“Alat ini diciptakan oleh seorang profesor cerdas bernama Kuchizuke Yuu. Konon katanya alat ini berfungsi untuk memindahkan penggunanya ke dimensi lain. Dan ironisnya, pengguna pertama dari alat ini, Kuchizuke sendiri, tidak pernah kembali ke dunia ini sampai sekarang, sehingga pemerintah segera menyita alat ini karena dianggap membahayakan masyarakat. Tapi karena sudah usang, mereka memutuskan untuk menjadikan alat ini sebagai properti museum. Kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa kita tidak boleh bermain terlalu jauh dengan ilmu sains,” jelas guru sambil menghadap kami semua.
Entah kenapa rasanya, alat itu seakan-akan sedang memanggilku. Sebuah bisikan agar aku membuka kotak kaca ini dan menyalakan alatnya. Pada akhirnya, aku hanya merasa kurang enak berada di ruangan ini.
“Baiklah. Mari kita pergi ke ruangan selanjutnya,” seru guru sambil memandu kami menuju pintu keluar ruangan ini.
Karena aku merasa kurang enak badan, aku berjalan paling belakang.
Sesaat aku berada di depan pintu, tiba-tiba suara datang menghampiri telingaku. Badanku gemetaran karena paniknya. Entah kenapa badanku tidak bisa bergerak.
“Ayo….pergi….,” suara berat ini menyuruhku untuk pergi. Tapi pergi ke mana?
Belum sempat aku menemukan jawabannya, terdengar suara seperti kotak kaca yang terbuka. Perlahan aku membalikkan badanku, dan benar saja. Verom-12 tidak dilindungi apapun sekarang.