“Aduduh….”
Kepalaku rasanya pusing. Badanku terasa lemas. Tapi semakin lama pandanganku semakin jelas. Hal pertama yang kulihat saat membuka mataku adalah langit-langit rumah.
“Ini…di mana?!”
“Rumah Gua,” tiba-tiba seseorang menjawab pertanyaanku.
Spontan aku merasa kaget dan bangkit setelah tidur di atas sofa. Seorang pria muda sedang berdiri agak beberapa senti di sampingku.
“A-apa maksudmu?! Ka-kamu siapa?!”
“Jangan banyak gerak. Luka-luka Lo masih belum sembuh total.”
“Luka….luka?!” aku pun langsung memeriksa sekujur tubuhku.
Ternyata benar. Banyak terdapat luka di kedua lengan dan kakiku. Dan dahiku juga terluka. Semuanya sudah terobati karena dililit perban putih. Apa ini semua karena pria ini?!
“Lo siapa?! Dan Lo habis darimana sampai babak belur kayak gini?” tanya si pria berambut cokelat kemerahan.
“A-anu…perkenalkan. Namaku Amatsubu Fuyumi. Dan entah kenapa setelah aku….”
Dalam sekejap aku langsung ingat apa yang telah terjadi.
“Aku…menekannya,” gumamku.
“Hm?! Apa maksud Lo? Nekan apa?”
Verom-12. Aku telah menekan tombol dari mesin itu. Jangan-jangan inilah dimensi lain yang dimaksud. Aku benar-benar tidak percaya kalau ini semua adalah kenyataan. Tapi aku masih belum bisa memastikan itu semua. Masih banyak hal yang belum aku ketahui setelah kejadian itu. Contohnya seperti kenapa aku berada di rumah si pria tinggi dan bertampang sangar ini.
“Oi. Jawab pertanyaan Gua,” nampaknya pria ini mulai kesal.