Kerinci 1995

M.ALKAHFI
Chapter #9

Chapter 9

Titha dan Buk Tika berjalan di lorong sekolah yang sudah tua dan lapuk, sekilas Titha memandang setiap sudut sekolah yang sudah tua itu, Titha dapat membayangkan bagaimana rasanya belajar di tempat yang tidak layak ini, dengan tiang kayu yang sudah di makan usia, dan atap genteng yang sudah banyak bocor, membuat Titha sangat prihatin dengan kondisi sekolah, belum lagi kondisi para murid, yang sejak kecil sudah ikut memikul beban hidup bersama orang tuanya.

*Sesampainya di dalam ruang guru.

Titha melihat suasana yang sangat sederhana, dengan meja kayu panjang yang berwarna kecoklatan, dan beberapa lemari tua yang tersandar di samping dinding yang penuh dengan retak, serta lantai tanah yang berdebu. Di dalam ruangan itu hanya ada dua orang guru saja dan ada satu guru laki-laki.

     "Assalamualaikum," Ucap Buk Tika yang berdiri di depan dua orang guru.

      "Walaikumussalam," Jawab kedua guru yang tengah mengobrol dalam ruang guru itu.

      "Buk Ning, Pak Akmal, kita kedatangan guru baru hari ini, ia resmi mengajar di SD ini bersama kita, silahkan pada Buk Titha memperkenalkan diri, silahkan Buk," Ibuk Tika mempersilahkan Titha untuk memperkenalkan dirinya.

Titha menghela nafas panjang.

      "Nama saya Titha Pramulya, saya disini mengajar pada mata pelajaran agama, mohon kerja samanya," ujar Titha sambil menundukkan kepalanya pada ketiga guru yang ada di hadapannya.

Titha merasa sangat canggung dan tegang, karena tak ada sautan dari para guru yang ada di depannya itu.

Di tengah suasana yang hening dan sedikit tegang itu, Pak Akmal langsung menepuk tangannya.

      "Selamat datang, dan berproses haha," saut Pak Akmal yang memecahkan suasana canggung dan tegang di hati Titha.

      "Selamat datang Buk Titha." Saut Buk Ning dan memberikan kalungan bunga pada Titha.

Sekilas di pikiran Titha. Ini diluar perkiraannya, ternyata Pak Akmal dan Buk Ning orangnya asyik dan menyenangkan, ini tidak akan membuat Titha bosan mengajar disini, gumam Titha dalam hatinya.

*Di perbatasan Kerinci.

Salman baru saja memasuki daerah Kerinci, ia mengikuti Titha selama ini, bahkan Salman membawa semua pakaiannya seakan-akan mau pindah rumah. Salman sekarang kehilangan jejak Titha, ia tak tahu kemana dan dimana Titha tinggal, namun sekarang, yang hanya di pikiran Salman adalah, dimana dia akan tinggal untuk sementara di Kerinci yang jauh dari kata maju dan kota, di Kerinci tak banyak yang menggunakan radio, wilayahnya terlalu tertinggal dengan kota lain, semuanya serba lama dan jadul, jelas sekali wilayah ini masih kuno di dalam pikiran Salman.

Tak lama setelah memasuki Kerinci, Salman sudah sampai di padang teh yang pernah dilewati oleh Titha, disana Salman berniat mencari penginapan dan sejenisnya.

Lihat selengkapnya