Meski kegiatan Adrian yang baru menyita banyak tenaga, lambat laun remaja itu sudah mulai terbiasa. Adrian tak peduli apakah Wisnu akan membuntinya dari belakang lagi atau tidak. Dia tidak lagi kelelahan. Bahkan sekarang, Adrian merubah arah larinya. Dari yang pondok ke sekolah, kadang berputar-putar dulu. Adrian makin peduli dengan arah larinya, dari yang semula hanya lima ratus meter, jaraknya naik jadi satu kilo lebih. Dia mempelajari itu semua dari interview kesehatan di youtube.
Nyatanya aksi Adrian yang selalu datang di sekolah tanpa mengenakan sepeda dan berbusana bebas, menarik banyak orang. Di sebuah kesempatan dalam pembelajaran, seorang guru bertanya dan Adrian pun menjelaskannya, membuat semua orang terkagum-kagum. Namanya pun mulai terkenal.
Tak hanya berhenti di situ. Di sebuah papan pengumuman, nama Adrian juga tertera sebagai calon dewan ambalan. Setelah tadi malam melewati pelatihan mental agar mendapatkan atribut serta kaos dewan akhirnya Adrian mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia kini memiliki lencana, bantara, badge ambalan khusus dewan, serta kaos yang membuatnya tampil gagah.
Tak tanggung-tanggung, dia menyabet jabatan sebagai koordinator kajian pramuka, sebuah jabatan paling penting di dalam kepramukaan. Tanpa ada jabatan itu, tak akan ada yang bertanggung jawab tentang materi pramuka.
Hari ini, dia memakai seragam pramuka lengkap dengan atribut baru. Dia yang menjadi koordinator, masuk dalam jajaran dewan yang mendapatkan kehormatan untuk langsung dilantik.
“Wedeh, gagah bener nih satu orang!” puji Wisnu.
“Makanya kalau diajak jadi dewan mau!” ejek Adrian balik.
“Eleh gayanya udah selangit, padahal aku tahu kamu jadi dewan buat bikin kagum Alya doang, kan?”
“Kampret emang!” kekeh Adrian.
“Kepada semua calon dewan, harap masuk ke aula!” Sebuah pengumuman terdengar dari speaker.
Adrian kembali bersiap. Dia letakkan tasnya ke dalam kelas lantas merapikan diri. Setelah itu, dia pun berjalan ke luar kelas. Dia menuju aula dan Wisnu mengikutinya. Teman Adrian itu ingin menuju kantin.
“Alya udah liat kamu belum?” tanya Wisnu di sela-sela Adrian merapikan diri.