Kertas Putih

Ainun Naim
Chapter #1

Antara Cinta atau Cita-cita

“Dia yang tak paham impianmu maka tak layak bersamamu.

Kenapa harus memilih antara dirimu atau cita-citaku,

padahal kita bisa berjalan bersama menuju cita-cita masing-masing.”


Antara Tiar & Lia

Ngaliyan Pukul 19:00 Wib.

Bulan sedang menampakkan purnama, menghadirkan keindahan dari setiap sinar yang dipancarkan, bintang-bintang turut bergembira menikmati alunan kemesraannya, mereka tidak peduli setelah ini akan ada apa, di ujung sana angin dalam perjalanan membawa badai hitam yang bisa menerkam kapan saja.

Ngaliyan malam itu sangat cerah, tapi tidak dengan seorang pria yang sedang dilanda gerimis dan kebimbangan, terlihat lesu seolah tidak ada lagi gairah untuk hidup. Tatapannya kosong menatap buku-buku yang terjejer rapi di rak ruang tamu. Ia kuatkan lagi niatnya, tidak baik jika harus berlarut-larut tanpa adanya kejelasan. Ia kumpulkan keberanian, ia lawan ego yang ada pada dirinya.

Tiar sudah siap dengan sepeda motornya, melaju menuju “Warisan Kopi” sebuah kedai kopi di daerah Beringin, titik temu yang sudah direncanakan sebelumnya. Ada sesuatu yang mesti segera diselesaikan antara ia dengan Lia, kekasihnya. Sudah satu bulan lebih setelah Tiar terpilih menjadi ketua Dema di Fakultasnya hubungan dengan seseorang yang ia anggap istimewa itu sedikit terganggu dan bahkan tidak ada komunikasi sama sekali.

Tidak membutuhkan waktu lama Tiar sudah sampai karena memang jarak antara kontrakan dengan Warisan Kopi hanya sekitar dua kilometer saja.

Lihat selengkapnya