KERUSUHAN 1998: Harapan dan Perjuangan

Nuh Hawari
Chapter #2

Bab 2

Dharma dan teman-teman mahasiswa lainnya, Rama, Maya, dan Ani, sering terlihat bersama dalam berbagai demonstrasi damai di Jakarta. Mereka berjalan bersama dengan spanduk bertuliskan "Perubahan untuk Indonesia yang Lebih Baik" dan "Tolak Korupsi, Ajak Demokrasi Masuk!".


Dharma: Kita tidak bisa lagi diam melihat negara kita terjerat oleh korupsi dan kekurangan politik. Kita harus menyuarakan ketidakpuasan rakyat terhadap rezim otoriter ini.


Rama: Betul, Dharma. Saatnya kita bersatu dan menuntut perubahan yang sebenarnya. Negara ini harus melayani rakyat, bukan sekelompok elit yang korup dan tidak peduli dengan kebutuhan rakyat.


Maya: Tapi bagaimana kita bisa membuat perubahan? Rezim ini sangat kuat dan tidak mempedulikan aspirasi rakyat.


Dharma: Maya, perubahan dimulai dari bawah. Saat ini kita adalah suara rakyat yang terpinggirkan. Kita harus memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas.


Ani: Tapi kita harus tetap berhati-hati. Perjuangan kita harus damai dan tidak kekerasan.


Dharma: Tentu saja, Ani. Kami selalu menjunjung tinggi nilai-nilai damai dalam perjuangan kita. Demonstrasi kita akan terus dilakukan secara damai dan terorganisir.


Pada satu demonstrasi, mereka bertemu dengan seorang jurnalis bernama Budi, yang tertarik untuk meliput aksi mereka.


Lihat selengkapnya