Kesempatan ke dua utk jaeho

Corelitho
Chapter #6

#6

Kedekatan Jaeho dan Soo Jin semakin terlihat oleh banyak orang, terutama di lingkungan kampus. Meski Jaeho dan Soo Jin tidak secara terang-terangan menunjukkan hubungan mereka lebih dari sekadar teman belajar, banyak yang mulai curiga bahwa ada sesuatu yang lebih di antara mereka. Kabar tentang kedekatan itu mulai menyebar, bahkan sampai ke telinga beberapa pemuda kampus yang memiliki ketertarikan pada Soo Jin.

Salah satu di antaranya adalah Kang Minho, pewaris keluarga kaya yang cukup berpengaruh di kampus. Minho sudah lama mengincar Soo Jin, dan merasa dirinya lebih pantas bersama gadis itu daripada Jaeho yang berasal dari keluarga sederhana. Minho tidak bisa menerima kenyataan bahwa seorang seperti Jaeho bisa dekat dengan Soo Jin.

Suatu sore, ketika Jaeho sedang duduk di taman kampus sambil menunggu Soo Jin selesai kuliah, tiba-tiba sekelompok pemuda mendekatinya. Di antara mereka adalah Kang Minho, yang tampak angkuh dengan setelan mewahnya dan gaya berjalan yang penuh percaya diri.

"Hei, Jaeho!" teriak Minho sambil berjalan mendekat. "Kau punya banyak waktu, ya? Duduk di sini sendirian, menunggu pacarmu, ya?"

Jaeho mendongak, menatap Minho dengan tatapan datar. "Soo Jin bukan pacarku. Apa yang kau inginkan, Minho?"

Minho menyeringai sambil melirik ke arah teman-temannya yang mulai mengelilingi Jaeho. "Tidak ada yang istimewa. Hanya ingin memberimu sedikit nasihat. Jaga jarakmu dari Soo Jin. Dia bukan untukmu. Kau tahu siapa dia, kan? Pewaris keluarga besar, seorang gadis dengan masa depan cerah. Kau? Hanya seorang pria kampung yang kebetulan tampan. Kau tidak pantas untuknya."

Jaeho menahan diri untuk tidak bereaksi. Dulu, mungkin dia akan marah dan melawan secara fisik, tapi Jaeho yang sekarang bukanlah Jaeho yang dulu. Ia menyadari bahwa masalah ini tidak perlu diselesaikan dengan kekerasan, meski ada rasa tidak nyaman yang mulai merambat dalam hatinya.

"Aku tidak perlu menjelaskan apa pun padamu," jawab Jaeho dingin. "Apa yang aku lakukan dengan Soo Jin bukan urusanmu."

Minho mendekat dengan tatapan merendahkan. "Jadi kau ingin menantangku, ya? Kau pikir dengan otak pintarmu yang tiba-tiba itu, kau bisa melawan kami? Kau tidak tahu siapa aku, Jaeho. Aku bisa membuat hidupmu di kampus ini menjadi neraka."

Jaeho berdiri dari bangkunya, menatap Minho lurus-lurus. "Minho, jika kau benar-benar ingin melakukan sesuatu, lakukanlah. Aku tidak takut padamu."

Salah satu dari teman Minho, seorang pria berotot dengan tatapan garang, tiba-tiba mendorong Jaeho dengan keras. "Kau dengar itu, Minho? Dia tidak takut. Mungkin kita harus memberinya pelajaran!"

Jaeho nyaris terjatuh, tapi ia berhasil menahan keseimbangannya. Dengan tenang, ia menarik napas dalam-dalam. "Aku tidak ingin masalah. Tapi jika kalian memaksa, aku tidak akan diam saja."

Lihat selengkapnya