Kesempatan ke dua utk jaeho

Corelitho
Chapter #12

#12

Dalam ruangan pertemuan tertutup di sebuah gedung tinggi di pusat kota, Jaeho duduk berdampingan dengan Anita. Di hadapan mereka terhampar tumpukan dokumen, sketsa, dan rencana bisnis yang masih dalam tahap konsep. Mata Jaeho menyala-nyala penuh semangat, namun di balik itu, ada rasa tegang yang menguasainya. Ini bukan sekadar bisnis biasa—ini adalah awal dari sesuatu yang bisa mengubah dunia.

“Jadi, bagaimana kamu membayangkan sistem teleportasi ini diaplikasikan?” tanya Anita sambil melirik ke arah Jaeho.

Jaeho menyesuaikan posisi duduknya dan mulai berbicara, “Kita perlu membangun jaringan terminal teleportasi di beberapa kota besar dulu. Terminal-terminal ini akan menjadi semacam hub, di mana setiap orang bisa masuk dan langsung berpindah ke kota atau provinsi lain dengan aman. Semakin banyak terminal, semakin mudah transportasi antar kota, tanpa harus bergantung pada kendaraan darat, laut, atau udara.”

Anita mengangguk pelan, berpikir keras. “Kita butuh standar keamanan yang sangat tinggi. Teleportasi partikel ini memang bisa menjadi solusi transportasi cepat, tapi risiko gangguan teknis harus minimal. Bagaimana menurutmu soal itu?”

Jaeho menatapnya tajam, memikirkan ide-idenya. “Saya berpikir untuk menggunakan protokol ganda. Artinya, setiap teleportasi akan melalui dua tahap validasi—satu dari pusat pengendali dan satu dari perangkat teleportasi di terminal. Jadi, jika ada sedikit saja gangguan pada prosesnya, teleportasi akan otomatis dibatalkan sebelum partikel orang tersebut dikirim.”

Lihat selengkapnya