Dengan berkembangnya Quantum Shift Technologies hingga menarik perhatian salah satu grup perusahaan terbesar di Seoul, yang melihat potensi besar dari teknologi teleportasi yang telah dikembangkan oleh Jaeho dan timnya. Mereka mulai mendekati Quantum Shift dengan berbagai penawaran, mulai dari investasi besar hingga menawarkan kemitraan strategis.
CEO Quantum Shift, yang setia pada visi Jaeho dan Anita, menolak tawaran pertama yang diajukan. Namun, grup perusahaan besar tersebut tidak menyerah begitu saja. Mereka mulai bermain dengan taktik keras dan lunak untuk mempengaruhi para eksekutif Quantum Shift. Mulai dari undangan makan malam eksklusif dengan tawaran saham yang menggiurkan, hingga memberikan ancaman terselubung kepada beberapa kepala departemen agar mendukung upaya akuisisi tersebut.
Di balik layar, Jaeho dan Anita mulai curiga bahwa tawaran tersebut tidak sekadar bisnis, namun bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengendalikan teknologi teleportasi demi kepentingan mereka sendiri. Sebuah perusahaan sebesar itu tidak akan segan-segan menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya.