Bab ini dibuka dengan Joo Tang yang duduk di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota, tatapannya penuh dengan kemarahan dan dendam yang membara. Setelah keluarganya jatuh, satu-satunya yang ada dalam pikirannya adalah balas dendam. Namun, dia tahu bahwa untuk melawan Jaeho, dia butuh kekuatan yang jauh lebih besar dari yang dimilikinya sekarang.
Suatu malam, dalam keadaan putus asa, Joo Tang memutuskan untuk menghubungi seseorang yang dia hindari selama bertahun-tahun—kakek sepupunya yang tinggal di ibu kota. Pria itu, Song Tae-il, adalah seorang yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis bawah tanah. Dengan reputasinya yang tak tersentuh dan kekayaannya yang berasal dari bisnis ilegal, Song Tae-il adalah satu-satunya harapan terakhir bagi Joo Tang.
Joo Tang memegang ponselnya dengan tangan yang gemetar sebelum akhirnya memanggil nomor kakek sepupunya.
Setelah beberapa nada sambung, suara tua yang berat terdengar dari seberang telepon. “Joo Tang? Sudah lama sekali sejak kamu menghubungiku.”
Joo Tang menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara, “Kakek, aku membutuhkan bantuanmu.”
Song Tae-il tertawa pelan, “Bantuan? Dari apa yang kudengar, keluargamu sudah jatuh. Apa yang bisa kubantu untuk kalian?”
“Aku butuh bantuanmu untuk membalas dendam,” kata Joo Tang tegas. “Ada seseorang yang menyebabkan kejatuhan keluarga kami. Namanya Jaeho, pemilik Quantum Technologies. Dia menghancurkan kami dan mengambil segalanya.”
Tae-il terdiam sejenak, mempertimbangkan permintaan tersebut. “Jaeho, ya? Aku pernah mendengar namanya. Pemuda yang cerdas. Tapi, apa kamu yakin ini keputusan yang tepat? Balas dendam adalah jalan yang berbahaya.”