Libur semester sudah selesai. Semester yang sangat ingin Alsha hindari mau tidak mau harus Alsha hadapi juga. Memasuki semester tujuh seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti matakuliah KKN tidak terkecuali Alsha.
Sudah satu minggu Alsha disibukkan oleh kegiatan pembekalan sebelum KKN. Setelah menjalani kegiatan pembekalan yang melelahkan dari pagi hingga sore, hari ini adalah hari terakhir ia mengikuti pembekalan. Alsha tidak tahu harus bersyukur atau sedih karena itu berarti kegiatan KKN semakin dekat.
Alsha menyender lemah di kursi mobilnya, menatap layar handphone sambil uring-uringan, melihat sekilas namanya pada sebuah pengumuman di website kampus. Bayang-bayang tinggal di desa semakin menghantui Alsha.
"Jadi non dapet lokasi KKN disana?" Bi Iroh duduk di samping Alsha yang sedang uring-uringan sejak turun dari mobil sepulang dari kampus. Sibuk bertanya pada bi Iroh mengenai desa yang akan jadi lokasi KKN.
Alsha mengangguk lemah.
"Ya, udah mau gimana lagi non, dijalanin aja." Bi Iroh mencoba menenangkan Alsha.
"Aaaaaa.... Gak mau, Alsha mau berhenti kuliah aja."
"Eh.., ngomong apa kamu? Masa gara-gara KKN kamu mau berhenti kuliah." Bi Iroh panik.
"Alsha nggak mau tinggal di desa bi." Alsha menatap manja bi Iroh.
"Sha, tinggal di desa itu enak loh. Udaranya segar gak banyak polusi, pemandangannya indah, suasananya nyaman." Bi Iroh meyakinkan Alsha, mencoba mendeskripsikan dengan gerakan tangannya.
Alsha menutup telinganya. "Nggak mau!!"
"Kan cuma empat puluh hari non"
"Cuma bibi bilang???" Alsha Melotot.
"Kapan berangkatnya?"