"Saya mewakili teman-teman semua, mengucapkan terima kasih kepada bapak kepala desa, bapak ketua RT 11, seluruh warga desa dan juga teman-teman pemuda yang sudah banyak membantu kami dalam pelaksanaan program kerja kami, sehingga program kerja kami bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu."
Mirza berdiri dengan percaya diri mewakili teman-temannya memberikan pidato sambutan perpisahan siang itu. Ada perasaan haru di hatinya karena hari itu ia dan teman-temannya akan meninggalkan desa.
"Terima kasih karena sudah membimbing dan membantu kami selama ini. Kami juga sangat berterima kasih karena sudah disambut dengan sangat ramah, karena itulah kami menjadi lebih bersemangat untuk menjalankan KKN di desa ini." Mirza tersenyum kepada seluruh hadirin di hadapannya. "Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang kami dapatkan selama tinggal disini. Sekali lagi saya sebagai wakil semua mahasiswa mengucapkan terima kasih dan kami memohon maaf apabila selama kami tinggal disini kami sudah melakukan kesalahan. Besar harapan kami hasil dari program kerja kami dapat bermanfaat bagi masyarakat desa ini. Sekian yang saya sampaikan. Terima kasih untuk kesempatan dan perhatian yang diberikan." Mirza menutup pidato singkatnya lalu turun dari podium.
Selanjutnya bapak kepala desa memberikan kata sambutan. Ia mengucapkan selamat kepada kedua puluh mahasiswa yang sudah berhasil menyelesaikan kegiatan KKN dengan baik. Bapak kepala desa juga menyampaikan terima kasih karena program kerja yang dilakukan di desanya sangat bermanfaat bagi warga desa. Akhirnya secara simbolis Bapak Kepaala Desa menyerahkan kembali mahasiswa KKN kepada kampus dan kegiatan KKN resmi berakhir. Hari itu mereka akan kembali ke kampus dan melanjutkan perjalanan studi di Fakultas masing-masing, melanjutkan perjuangan mereka sebagai mahasiswa tingkat akhir.
"Wah, terima kasih nak Mirza, desain bangunannya bagus sekali, nanti akan bapak diskusikan dengan pihak terkait, supaya mereka pakai desain dari kamu ini." Bapak kepala desa menatap takjub kertas-kertas dihadapannya.
Mirza kini berada di ruangan bapak Kepala Desa, menyerahkan desain bangunan taman kanak-kanak yang ia buat.
"Terima kasih pak atas kesempatannya, sudah mengizinkan saya untuk mendesain taman kanak-kanak yang mau dibangun."
"Sudah, bapak yang harusnya berterima kasih nak." Bapak Kepala Desa tersenyum ramah.
Setelah mengobrol beberapa saat, Mirza lalu berpamitan pada Pak Kades.
***
"Bapak, ibu doakan kalian semua jadi orang yang sukses ya." Pak Asep menatap sedih lima orang dihadapannya yang sudah bersiap untuk meninggalkan rumhnya. Sejak kehadiran lima orang mahasiswa itu di rumahnya, pak Asep tidak pernah sedikit pun merasa risih, ia dan istrinya malah sangat senang karena rumah mereka menjadi ramai dan penuh canda tawa, walau pun terkadang pak Asep dan istrinya harus mendengar keributan diantara lima orang itu. Kini ia benar-benar merasa tidak rela melepas kepulangan Mirza dan teman-temannya.