”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-Ankabuut 2).
Euphoria acara kelulusan sudah berakhir. Hanya tinggal menghitung hari, mama dan papa pasti akan segera meminta Alsha untuk mengelola salah satu bisnisnya.
Sejak pagi Alsha sudah berdandan rapi. hari ini Safa minta ditemani ke tukang jahit untuk fitting gaun pengantin. Tadinya Alsha cukup sedih mendengar kabar bahwa sahabatnya itu akan menikah, tetapi akhirnya ia ikut bersemangat juga mempersiapkan segala sesuatunya.
Pesta pernikahan Safa akan dilaksanakan dua minggu lagi. Segala keperluan telah dipersiapkan, gedung, pelaminan, catering semuanya sudah dipesan. Persiapannya sudah hampir seratus persen.
Alsha baru saja akan memarkirkan mobilnya, tiba-tiba smartphone-nya berbunyi. Mama menelponnya. Tumben amat, batin Alsha.
"Assalammu'alaykum, iya ma." Alsha menjawab panggilan telponnya.
Suara diseberang sana tampak panik, beberapa menit kemudian Alsha memutus sambungan telponnya. Dengan panik Alsha pun memutar balik arah mobilnya. Alsha memacu mobilnya seperti orang gila, ia mengarahkan mobilnya menuju salah satu rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Alsha dengan tergesa memarkir mobilnya dan melompat keluar dari mobil, ia segera berlari menuju UGD. Didepan pintu UGD Alsha melihat Bi Iroh sedang menangis, ada mama disampingnya yang menenangkan dan papa tampak sedang berbicara dengan seorang dokter. Dengan langkah lunglai Alsha mendekati mereka.
"Mang Min kenapa ma?" Suara Alsha bergetar. Ia berdiri dihadapan mama dan juga Bi iroh.