Ketika Alsha Jatuh Cinta

Yuliana
Chapter #45

BAB 45

Dua tahun kemudian....


Alsha merapikan tumpukan mukenah yang telah ia cuci, menggantungnya dengan rapi di sebelah pintu ruang wudhu khusus perempuan. Alsha menatap seluruh penjuru masjid, tersenyum bahagia. Ia sangat menikmati kehidupannya sekarang, luka patah hati dua tahun lalu telah sembuh. Setidaknya itulah yang Alsha yakini. Ternyata memang benar, ada banyak hikmah yang Alsha dapat setelahnya. Kehidupan yang dulu Alsha impikan kini menjadi kenyataan, bahkan jauh lebih indah dari yang pernah ia bayangkan. Takdir Allah memang selalu baik, kita hanya perlu sedikit bersabar untuk mendapatkannya.

Setelah Alsha memutuskan untuk tinggal bersama bi Iroh. Mama dan papa merasa ada yang hilang dari hidup mereka. Mereka baru menyadari ternyata tidak selamanya uang menjadi penentu kebahagiaan. Jika memang kebahagiaan bisa dibeli dengan uang tentu saja Alsha masih bersama mereka. 

Ternyata hidayah itu sedikit demi sedikit mulai menyentuh hati mereka. Beberapa bulan setelah kepergian Alsha, mama dan papa menyusul Alsha ke kampung Bi Iroh. Mereka memutuskan untuk tinggal disana, memperdalam ilmu agama, belajar shalat dan mengaji, meninggalkan sejenak bisnis mereka.

Satu bulan berada di sana membuat mama dan papa semakin menyadari hakikat hidup yang sebenarnya. Ternyata harta yang mereka kumpulkan selama ini tidak banyak membawa kebaikan untuk mereka, justru sebaliknya menjauhkan mereka dari sang pencipta, menjauhkan dari orang-orang yang dicintai. Memberikan kehidupan yang layak untuk anak, hanyalah dalih dari keserakahan mereka yang terus merasa kurang. 

Mama dan papa kemudian memutuskan sesuatu yang tak pernah Alsha duga sebelumnya. Mereka akhirnya menjual sebagian aset mereka, dan meninggalkan rumah besar mereka di Bandung. Mereka memilih untuk tinggal bersama Alsha dan Bi Iroh, untuk hidup lebih sederhana. 

Lihat selengkapnya