KETIKA CINTA DI UJI

Neng Neng
Chapter #1

Kenyataan pahit

Assalamu’alaikum, perkenalkan sebelumnya, namaku Kirana aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, aku memiliki seorang adik yang bernama Liliana. Aku berasal dari keluarga sederhana, dulu meski keluarga kami hidup sederhana , tapi keluarga kami adalah keluarga yang harmonis, selalu banyak cinta dan kasih sayang di dalam keluarga kecil kami.

Ah, menyenangkan jika mengingat masa itu, setiap adzan subuh berkumandang Ayah selalu menggelitiku, hingga aku terbangun, hanya agar aku bisa belajar shalat bersama, ketika pagi tiba kami sarapan bersama dengan menu masakan Ibu, yang luar biasa enaknya terasa di lidah kami, setelah selesai sarapan aku akan di antar Ayah berangkat ke sekolah dan Ayah berangkat bekerja, sementara ibu tetap di rumah, menjaga harta Ayah,menjaga anak anaknya, dan menyiapkan segala kebutuhan kami.

Ibu adalah perempuan lembut, sabar, pengertian dan tabah dalam menghadapi apapun, Ibu selalu mampu mendengarkan apapun keluh kesah kami, meski aku tau sesungguhnya Ibupun sedang lelah.

Tak ada hal yang tak bisa Ibu lakukan, di mataku Ibu bak malaikat tak bersayap yang di kirim Allah untuk kehidupan kami.

Sungguh, Ibu adalah Ibu terbaik diseluruh dunia ini, bahkan ketika besar nanti aku ingin menjadi seperti ibu, aku sangat mencintai ibu, aku sangat menyayangi ibu.

Tapi, hingga tibalah disebuah malam yang cukup tragis bagiku, aku menjadi saksi pertengkaran yang sama sekali tidak aku mengerti kala itu, tapi yang aku fahami dan aku dengar adalah Ayah dan Ibu memutuskan untuk bercerai.

Kala itu, usiaku baru sembilan tahun, tapi, aku harus mennton semua kejadian mengerikan itu.

Di malam sebelum Ayah pergi dari rumah, aku mendengar langsung pertengkaran mereka.

 

 “Sebelas tahun An !!! Sebelas tahun kamu membodohiku !!! selama itu kamu mendustaiku dan anak anak ku!!!” teriak Ibu di malam bersejarah yang amat kelam bagiku, aku mengintip pertengkaran ibu di balik gorden kamar ku.

“Maafkan aku Dina, aku tak lagi berdaya, Aku memang sudah menghamili perempuan itu, dia memiliki anak dariku “ sahut Ayah sambil menunduk

“Aku sungguh kecewa pada mu Andi !! kau sungguh biadab !!” Ibu masih histeris

“Lalu kau anggap apa aku dan anak anakku selama ini !!!???” Ibu mulai sesenggukan

“Aku akan bertanggung jawab untuk mereka, aku akan membiayai mereka, setiap bulannya datanglah ke rumahku, aku akan memberikan uang bulanan untuk biaya pendidikan mereka,”Ayah menengadahkan wajahnya, lalu pergi meninggalkan ibu yang sedang sesenggukan. Sepeninggalnya ayah, ibu menangis sejadi jadinya, merutuki hidupnya sendiri. Aku keluar dari kamar, aku menghampiri Ibu

Lihat selengkapnya