Ketika Kau Tak Bersama Siapapun

Ayeshalole
Chapter #5

5. Hidup tak berguna adalah keberanian

Apalah arti hidup, jika mati tidak untuk dikenang.

***

Kelas selesai. Bahkan ketika Iyan baru saja datang 15 menit sebelum kelas ini selesai. Namun karena keadaan wajah Iyan yang jauh dari kata baik, dosennya berbaik hati setidaknya untuk tidak mengisi alpa pada absen Iyan. Meskipun harus ada tugas tambahan.

Seusai kelas, Iyan berniat untuk pergi pulang ke kost karena sudah tak ada lagi kelas. Namun tiba-tiba Jovi datang dan segera membantu Iyan yang tengah kesulitan berdiri.

"Thanks," ucap Iyan.

"Lo kenapa bisa babak belur gitu sih?"

"Panjang dah ceritanya."

"Ceritan dong."

"Gue digebukin preman yang nagih utangnya Ipan. Gila kan dia? Mana duit itu buat bayar semesteran. Terus gue mau bayar pake apaan, Jop?"

"Mau pake duit gue dulu?"

"Gak. Nyokap lo kan lagi sakit, dari pada buat gue mending buat nyokap lo."

"Semesteran lo gimana?"

"Paling gue lembur aja di kafe. Sama nyoba ngirim artikel, biasa."

"Lo bawa motor?"

"Kagak, gue naik ojol. Mayan, sisa gopay."

"Motor lo?"

"Bengkel."

"Kenapa?"

"Semalem gue nabrak pohon waktu mau pulang."

"Kesian amat. Yodah gue anter. Mau kemana nih?"

"Ke kafe aja deh, gajadi pulang gue."

"Oke."

***

Iyan masuk di pintu khusus karyawan. Kemudian Kayla yang baru saja menaruh ponselnya di loker, terkejut melihat wajah Iyan yang penuh lebam.

"Muka lo kenapa?"

Wajah Iyan melengos ketika Kayla hendak menyentuhnya. "Gapapa kok. Mbak Nata ada?"

"Ada. Di ruangannya."

"Oke."

"Yan, lo gak papa kan?"

Iyan tersenyum miring, "Emang gue pernah kenapa-napa?"

Kayla hanya memutar bola matanya. Iyan menaruh tasnya di loker, kemudian Iyan menghampiri Nata di ruangannya.

Lihat selengkapnya