Ketika Kau Tak Bersama Siapapun

Ayeshalole
Chapter #8

8. Yang berharga adalah bahagia

Semestinya kita paham, bahwa semesta tak selalu memberi kita kesempatan untuk bahagia. Maka, jika semesta tak mampu memberi, buatlah kebahagiaa kita sendiri. Sebab yang berharga adalah rasa bahagia.

***

"Mal, lo tau obat patah hati gak?"

"Mana gue tau, Lal. Patah hati terbesar gue cuma gagal lolos audisi hafidz qu'ran."

"Bujug dah."

"Emang ngapa?"

"Lo gak liat samping lo? Dari tadi ngerokok dinyalain iya, tapi kagak dihisap, kagak disebul. Sayang tuh sebatang, mana tanggal tua lagi."

Akmal tertawa cukup keras sehingga menyebabkan bahunya bergoncang. "Iyan maksud lo?"

"Hooh. Siapa lagi? Salah sendiri egois, mampus kan ditinggalin."

Iyan berdecak sebal karena kedua cecunguk itu menganggu waktu melamunnya. "Lo berdua brisik banget deh ah."

"Tau dah, yang patah hati."

"Masih gue diemin Lal."

"Bodo amat. Eh, Yan, bagi dong jarumnya."

"Ngerokok mulu lo. Kagak!"

"Pelit. Kuburan lo sempit mampus. Gue gak mau ya kalau lo tiba-tiba numpang di kuburan gue."

Akmal mengerutkan dahi. "Loh emangnya bisa ngungsi ya kalau udah mati? Kata guru gue waktu di pondok, namanya orang udah mati itu gak bisa kemana-mana arwahnya."

Iyan dan Hilal menghela napas berat. Keduanya memilih terdiam dibandingkan harus membalas ucapan konyol milik Akmal.

"Kok pada diem?"

"Gue lagi sariawan, Mal."

"Gigi gue tiba-tiba lembek nih, susah buat ngomong."

"Eh, kalian---"

Notifikasi di ponsel Iyan memotong ucapan Akmal yang belum sampai setengah. "Eh, bentar Mal."

Iyan bergegas mengcek pesan elektronik yang ia terima. Dan....

"ANJIR!!! NASKAH GUE LOLOS SELEKSI WOY!! HAHAHA ALHAMDULILLAH!! ALHAMDULILLAH YA ALLAH!!"

"SUMPAH LO?!"

"SUMPAH LAL! NOVEL GUE LOLOS SELEKSI TERUS BISA NAIK CETAK!!"

"ANJIR GUE IKUT SENENG BEGO!!!"

"MAL! NASKAH---Loh, Akmal mana?"

"Au, mungkin tadarusan?"

"Ada acara apaan emang?"

"Lo gatau? Akmal kan kalau menjelas maghrib suka tadarusan."

"Emang iya?"

Lihat selengkapnya