Ketika Kau Tak Bersama Siapapun

Ayeshalole
Chapter #17

17. Menurut ale-ale: coba lagi

Sebal juga bagian dari hidup. Ibarat gosokan ale-ale, gak semuanya beruntung. Pasti lebih banyak coba laginya.

***

"Halo," ucap Shafa.

"Fa, lo sakit apa? Kok bisa sakit sih? Udah periksa belum?"

Shafa menganga mendengar pertanyaan dari Iyan, "Hah? Ngomong apaansi Yan?"

"Kata Bang Surya lo sakit."

"Bang Surya?"

"Iyaaaa ih. Bang Surya tadi nelpon gue, katanya suruh bilangin ke lo jangan lupa makan terus minum obat."

"Terus?"

"Ya terus gue khawatirlah! Gila aja apa, sampai gue gak khawatir juga gak bakalan nelponin. Sakit apa sih Fa? Kok bisa sampau sakit?"

"Gue gak sakit kok. Sehat alhamdulillah. Lo salah sambung kali?"

"Yang bener lo gak sakit?"

"Iya. Kenapa sih?"

"Kok ditanya kenapa. Gue khawatirlah!"

Jantung Shafa seketika seperti jatuh melayang hingga ke perut. Sedangkan di sana, Iyan menutup mulutnya seketika.

"Fa, maksud gue---"

"Gak kok, gue gak sakit. Gue gak papa."

"Oh gitu ya. Eh ini, Bunda ngirimin aku masakan."

Shafa semakin bingung. Tadi Bang Surya, abangnya Shafa. Sekarang Bunda, ibunya Shafa. Mengapa keluarga Shafa begitu memerdulikan Iyan?

"Bunda kenapa lagi?"

"Ngirimin risol yang gue suka itu loh. Emangnya Bunda gak tau kalau kita udah putus?"

Deg.

Shafa menelan ludahnya dengan susah payah. Ya Tuhan, mengapa Iyan diciptakan setengah bego? Apakah Iyan tidak tau bahwa pertanyaan itu sedikit menyakiti hati Shafa?

"Gue belum bilang Bunda, nanti deh gue bilangin."

"Eh jangan dong."

"Kok jangan?"

"Siapa tau bisa balikan," ucap Iyan dengan sangaaaat pelan. Namun entah mengapa Shafa bisa mendengarnya. Sialnya, Shafa jadi salah tingkah.

"Mm, Yan?"

"Iya?"

"Gue mau minta maaf."

"Minta maaf soal apa?"

"Soal gue mutusin lo secara sepihak. Gue tau gue egois banget, gue kayak bocah dan gue benar-benar minta maaf. Gue pikir, kita kan mulai hubungan ini sama-sama, jadi gak ada salahnya juga buat mengakhiri ini sama-sama. Gimana ya ngomongnya, ya kan putusnya baru sepihak, barangkali gitu lo mau mutusin juga atau malah sebaliknya."

1 detik,

2 detik,

5 detik,

10 detik,

Tak ada jawaban,

Sama sekali.

"Yan?"

Lihat selengkapnya