"Aku mau kita putus," ucap Shema yang seketika membuat Denan tak berkutik.
Tak hanya Denan saja yang syok mendengar apa yang Shema lontarkan dengan tiba-tiba itu. Tak ada angin, tak ada hujan, dan semua orang tahu bahwa hubungan Denan, dan Shema selama ini baik-baik saja.
Memang sih, Shema, dan Denan tidak pernah terlihat beradegan romantis di depan para temannya. Tapi sekali lagi, semua orang juga tahu kapan saat-saat hubungan Denan, dan Shema sedang baik-baik saja, dan kapan saat-saat keduanya sedang bertengkar.
Denan terkekeh sejenak. "Kamu becanda ya, Sayang?"
"Shema, becanda lo nggak lucu sumpah!" celetuk salah satu teman Denan, yang diangguki oleh para teman Denan yang lain. Sesil yang sedari tadi diam sambil menonton pun ikut menangguk.
"Gue nggak becanda, gue serius ini," sangkal Shema.
"Sayang, aku tidak lagi ulang tahun lho. Hari ini juga bukan April mop kan?" ucap Denan. Otaknya menyangkal permintaan putus dari Shema.
"Ck! Gue serius, Denan!" Shema mulai kesal. "Pokoknya sekarang kita putus ya, dan kita nggak ada hubungan apa-apa lagi. Udah selesai. Kam--eh lo jangan temuin gue lagi, Denan!"
Suasana tiba-tiba memanas setelah perkataan Shema itu, terlebih saat dilihat dari ekspresi Shema, gadis itu memang sedang bersungguh-sungguh.
Merasa tidak nyaman, Sesil berdiri dari duduknya, mendekat ke Shema. "Lo lagi kenapa sih, Shem? Kenapa lo tiba-tiba minta putus? Mana ngomongnya di depan banyak orang lagi."
Shema tak menanggapi pertanyaan Sesil. Menurut Shema, sekarang bukan saatnya untuk menceritakan semuanya pada Sesil.
"Aku ada salah? Kalau iya, kita kan bisa bicarakan dulu secara baik-baik," ucap Denan. Seingatnya juga akhir-akhir ini hubungan mereka sedang baik, tidak ada pertengkaran atau apa pun. Ia juga tidak berselingkuh.
"Gue cuma udah bosen sama lo. Dan gue udah dapet pengganti lo yang jauh lebih ganteng, dan lebih tajir dari lo," kata Shema. "Lo udah nggak dibutuhin lagi sekarang."
"Yaelah, Shem, Denan ini kurang ganteng, dan tajir apa coba?" celetuk teman Denan. Mereka juga berpikir, Denan saja sudah tampan, dan kaya raya, lalu jika Shema sudah menemukan pengganti Denan, maka setampan, dan sekaya apa orang itu?