Ketika Rumah Bukan Tempat Tinggal

Oleh: Putri Zulikha

Blurb

Adzan subuh mulai terdengar di segala penjuru desa. Dapur rumah Biru sudah sibuk sedari beberapa menit yang lalu. Tercium aroma telur dadar dan gorengan sambal terasi yang sudah tersaji di balik tudung saji. Bu Sumirah meninggalkan dapur, berjalan ke kamarnya. Terlihat seorang anak laki-laki kecil yang meringkuk di atas kasur tipis nan lembab. Biru hanya mengolet dan berpindah posisi mungkin tubuhnya terlampau lelah setelah bekerja semalaman bersama ibunya di rumah Kelabu.
Di kamarnya Jingga masih malas-malasan di kasur. Mamanya dengan sabar dan penuh kasih sayang membangunkannya sampai dia mau membuka mata. "Yuk mandi, Nak. Sudah siang lho. Nanti kamu bisa terlambat ke sekolah kalau nggak segera bersiap-siap."
Berjarak empat rumah dari sana terdengar keributan. Bu Maryati membanting pintu kamar Kelabu. "Kamu mau sekolah apa nggak?! Teman-temanmu sudah pada berangkat semua!"
Semburat orange sudah mulai merekah di langit Timur. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.15 WIB. Biru baru saja selesai mandi, sedangkan Lila mengecek ulang jadwal pelajaran dengan menyampirkan handuknya di pundak.

Lihat selengkapnya