“Tantangan Konyol”
Brakkk
“Yang bener aja lo!”
Atensi seisi kantin langsung terarah ke meja Sean cs, Jay mengambil hp nya dengan kaku diatas meja dan Andra malah memasang ekspresi terkejut yang tak elite.
Andra mendesah kecil dan melihat sekeliling ia menarik tangan Sean yang tadi berdiri sampai menggebrak meja. “Duduk lo sekarang! Bikin malu aja lo,” kesal nya.
Sean duduk dan malah memandang Andra dengan tajam, “maksud lo apaan bercanda kayak tadi, gak lucu!”
“Santuy bos, lagian gue juga gak bercanda.”
Jay yang tadi sempat diam kini terlihat fokus dan antusias. “Beneran gak bercanda nih, kenapa gak buat gue aja.”
Andra melirik Jay, “Gak!”
Jay langsung memasang wajah merana, sedangkan Sean malah makin kesal. “Otak lo isinya apaan sih, masa teman sendiri lo korbanin gini.”
“Heh! Siapa bilang gue ngorbanin lo,” bantah Andra tak setuju.
“Nah, itu lo tadi nyuruh gue deketin si Hera, apa-apaan coba.”
“Ya, karena cuma lo orang yang cocok buat ngelakuin itu, lagian anggota Fc gue udah setuju kok.”
Sean memasang wajah curiga, “Fc? Owh… fc ya?”
Plak
“Sialan beneran ya lo!” Andra mengusap kepalanya yang menerima geplakan sayang dari Sean. “Woy! KDRT nih!” seru nya kesal.
Jay malah menggelengkan kepala melihat tingkah bobrok Andra, “untung lo temen gue, kalo bukan udah gue gadaiin lo.”
“Bodo, btw Sei, gimana nih, lo nerima tantangan gue gak?” tanya Andra sembari menaik turunkan sebelah alisnya.
“Bodo amat, gak perduli gue mau makan,” ujar Sean kesal, dan Andra malah nampak merengut kecewa.
*****
“Sei, liat tuh gebetan lo Sei!” seru Jay heboh saat dalam perjalanan ke parkiran untuk pulang, tepat saat guru mengumumkan untuk boleh pulang, Sean dan kawan-kawan langsung cus ke parkiran, kalau kata Sean sih mau cepat menikmati empuknya kasur.
Sean melirik ke arah yang ditunjuk Jay, dan indera penglihatannya malah panas seketika, eh maksudnya hatinya malah panas. “Gimana? cemburu kan lo,” ujar Andra makin memanas-manasi. “Ingat! Kalah cepat dikit aja, nyesel lo nanti.” Andra tersenyum evil.
“Sialan!” umpat Sean lalu langsung berlalu pergi begitu saja, Jay segera menyusul sedangkan Andra malah tersenyum bahagia, bahkan dalam hati ia malah bersyukur karena melihat Shine dan Win yang mesra-mesraan sambil rangkulan, ya pasti si Sean panas lah.
Andra segera menyusul Sean dan Jay ke parkiran untuk pulang bersama, tapi ia malah melihat adegan tak terduga.
Sean memasang wajah masam di sepanjang perjalanan menuju parkiran, yang ada di pikirannya itu kenapa Shine tak pernah meliriknya dan kenapa harus Win yang jadi saingannya, kalau di bandingkan kemana-mana ia kalah telak, Sial!.
Sean menendang udara dengan kesal, Jay yang melihatnya malah meringis. ‘Gue baru tahu kalau bentukan orang cembokur kayak gini.’ batin Jay.