Seorang gadis cantik, dengan pelipis yang mulai berkeringat, terus saja mencoba memberi arahan, pada murid-murid untuk berbaris rapi.
Sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Seperti biasa, setiap pagi Qiandra akan mengecek para murid dan melaporkan murid-murid yang tidak berpakaian rapi pada guru yang nantinya akan menghukum mereka.
Beberapa anggota osis lain pun ikut membantu sang ketua OSIS untuk mengarahkan murid-murid yang sulit sekali diatur.
Suara deru mesin motor sport yang begitu melengking terdengar sangat keras di telinga Qiandra.
Gadis itu menoleh ke arah gerbang sekolah.
Melihat ke arah segerombolan orang-orang yang baru saja datang terlambat.
Qiandra menghela nafas nya.
Qiandra tidak perlu mencari tahu siapa orang yang baru saja datang.
Dia adalah ketua geng motor EXALTO bersama anggotanya.
EXALTO yang terdiri dari tiga nama cowok paling terpopuler di sekolah yang bergabung menjadi sebuah geng motor terbesar disekolah begitupun di luar.
Siapa lagi, jika bukan Exal Jevon Danendra.
Panggil saja dia Exal atau Jevon ketua di geng EXALTO.
Tampan, kejam tak tersentuh.
Sedangkan orang yang berada di samping Exal adalah Aldo Mahesa, wakil ketua di geng EXALTO.
Aldo sering tebar pesona pada setiap Gadis-gadis.
Dan orang yang ada di samping Aldo bernama Tomy Winata orang nya agak lumayan kalem.
Mereka bertiga adalah pria idaman para gadis-gadis.
lihat lah baru saja datang, mereka sudah membuat para gadis-gadis di SMA high school klepek-klepek pada mereka.
Qiandra melangkah maju ke arah parkiran untuk menghampiri gerombolan murid-murid yang baru saja turun dari atas motor sport nya.
"Buka jaket," titah Qiandra dengan nada ketus.
Exal, hanya memasang wajah datar menatap Gadis di depannya sekilas.
"Buka jaketnya!" Qiandra lagi-lagi berucap menyuruh Exal untuk membuka jaket nya dengan nada tinggi.
Exal hanya memasang wajah datar dengan malas membuka jaketnya.
Qiandra berucap kembali pada Exal.
"Dasi!" Ucapnya Qiandra.
"Rumah," jawab Exal membalas ucapan Qiandra yang begitu singkat.
"Gue gak nanya rumah lo, Gue nanya dasi lo?" Kata Qiandra dengan nada mulai kesal.
Exal, mendengus mendengar perkataan Qiandra.
Lalu menatap wajah cantik Qiandra dengan ekspresi datar
"Lo nanya dasi gue dimana? Ya, di rumah!" Exal berucap dengan begitu tajam.