Exal segera bangkit dari tempat tidur nya, mengambil segelas air yang ada di nakas.
Burrrr…
Exal menyemburkan air yang ada di dalam mulut nya, saat melihat ke arah jendela yang ternyata sudah gelap.
Karena sudah waktunya nm menjelang malam.
" Sudah malam." Gumam nya dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Qiandra dengan fokus nya menonton film drakor, dimana di dalam nya sedang ada adegan ciuman yang akan segera dimulai.
Tetapi ketukkan di pintu kamarnya membuat gadis itu terkejut panik tak jelas.
Niat ingin menutup laptopnya malah membalikkan laptop tersebut ke arah pintu yang telah dibuka oleh nya.
"Ahh…" Qiandra terperanjat kaget saat melihat siapa yang ada di depan nya.
Dengan cepat Qiandra hendak kembali menutup pintu kamar nya. Tetapi orang itu mencegah nya dengan cepat, lalu menyeringai.
" Jangan macem-macem lo, ini di rumah dan gue bakalan teriak." Ucap Qiandra.
" Siapa juga yang mau macem-macem. Gue kesini mau ngajak lo main basket." Ucap Exal.
Pria itulah sekarang berada di hadapan Qiandra, dengan tangan yang menahan ke arah pintu yang hendak ditutup oleh Qiandra.
" Ogah! gue mau tidur, minggir-minggir." Usir Qiandra pada tangan Exal yang masih menekan pada pintu kamarnya.
" Oke! Kalo lo gak mau, gue bilangin lo lagi nonton video be'ef ke tante Janeeta." Exal mengancam Qiandra agar mau bermain basket dengannya.
" Maksud lo apaan sih! siapa juga yang lagi nonton. Dasar otak mesum."
ketus Qiandra.
" Yang mesum gue apa lo, tuh…" Exal menarik pinggang Qiandra dan membalikkan tubuh nya untuk melihat ke arah laptopnya yang masih menyala dan bahkan masih beradegan ciuman.
" Jadi siapa yang mesum sekarang," Bisik Exal di telinga Qiandra dengan tangan melingkar di pinggang nya.
Mata Qiandra membulat seketika setelah melihat laptop.
Dengan cepat Qiandra hendak membalikkan tubuh nya, untuk mendorong Exal keluar dari ambang pintu kamar nya.
Exal tersenyum melihat tingkah Qiandra yang mungkin malu pada nya.
" Mama… Kenapa malah masukin anak kucing kedalam rumah sih! sudah tau aku alergi." Teriak Qiandra dari lantai atas dan berteriak ke lantai bawah dimana orang tua nya sedang asik mengobrol di ruangan bawah.
" Ya, itukan kucing kesayangan kamu… Gak akan alergi, yang ada minta di peluk. " Teriak janeeta membalas perkataan Qiandra.
Wajah Qiandra memerah seketika mendengar teriakkan ibu nya, lalu berdecak kesal.
Saat hendak membalikkan badan nya Exal berada di belakang nya membuat Qiandra harus menabrak dada bidang nya.
" Bisa gak si lo gak usah halangin jalan gue." ucap Qiandra hendak masuk kedalam kamar nya, namun tangan Exal mencegah nya.
"Ayo, kita main basket di halaman belakang." Ucap Exal yang sudah tahu jika di halaman belakang rumah Qiandra ada tempat bermain basket, tempat mereka bermain bersama dulu nya.
" Ogah, gue gak mau main…"