" Gue harus temui dia dulu, Abraham teman satu kelas gue… " ucap Qiandra sambil berlari untuk menemui Abraham tanpa memperdulikan Exal yang menatap kepergian nya sambil mengepalkan tangan nya erat.
lalu menendang bola basket itu dengan keras ke arah tembok sampai memantul kembali ke arah nya.
Baru lah Exal memainkan bola basket itu sendirian.
Beberapa kali memasukkan bola basket itu ke dalam ring sambil menunggu Qiandra datang, namun setelah beberapa menit Qiandra masih belum datang juga.
Exal segera melempar bola itu asal lalu berjalan untuk melihat Qiandra yang sedang bersama Abraham.
Saat masuk kedalam rumah Qiandra menuju ruang tamu Exal melihat Abraham yang sedang asik mengobrol dengan kedua orang tua Qiandra lalu melihat ke arah Qiandra yang baru saja datang membawa minuman yang Exal tebak pasti minuman itu dibuatkan untuk Abraham.
"Om, tante Exal pamit pulang dulu." ucap Exal tiba-tiba mengejutkan kedua orang tua Qiandra.
Walaupun hati nya sedang dilanda marah karena cemburu tetapi Exal tidak lupa untuk pamit terlebih dulu pada orang tua Qiandra.
"Exal, kok pulang?" Tanya Janeeta
" Om kira kamu mau nginep di sini, biar Om ada teman main game Ps." ucap Indra.
" Kayaknya Exal gak bisa Om, dirumah gak ada siapa-siapa, pak satpam lagi sakit." ucap Exal lalu berpamitan untuk segera pulang.
Sedangkan Qiandra masih saja berdiri melihat Exal yang berpamitan pada orang tua nya dan pergi begitu saja tanpa menyapa ke arah nya.
Ada rasa yang sangat sulit untuk Qiandra jelaskan melihat kepergian Exal.
Qiandra menghela nafasnya lalu kembali menuju arah dapur untuk menyimpan minuman yang telah diberikan olehnya untuk Exal yang ternyata malah pulang begitu saja.
Qiandra tau jika Exal mungkin kesal karena ditinggal olehnya.
Exal menghisap sebatang rokoknya di pinggir jalan, menunggu seseorang yang benar-benar membuat Exal marah.
Pikir nya kemana mengingat saat sebelum pulang pria itu terlihat begitu dekat dengan keluarga Gadis nya.
Exal menganggap jika Qiandra masih Gadis nya.
Satu jam berlalu Exal menunggu dengan begitu kesal.
Bahkan hampir dua bungkus rokok ia habiskan untuk dihisap nya menunggu kedatangan seseorang yang akan melewati jalur yang ditunggu nya.
Sampai akhirnya, apa yang ia tunggu kini mulai terlihat.
Skittt…
Exal menghadang motor sport milik Abraham tiba-tiba.
"Mau apa lo." Tanya Abraham yang tiba-tiba motor nya di hadang begitu saja.
Exal segera meraih kerah baju Abraham.
" Jauhi Qiandra. Dia cewek gue " Exal berucap dengan nada penuh penekanan.