Ketulusan Cinta Almira

Fitri Wardani
Chapter #1

Lamaran

*****


Ketika Almira melangkah masuk ke dalam restoran, cahaya lampu gantung yang mewah menyoroti gaun elegannya yang berkilau, membuat setiap mata tertuju padanya.


Hijab yang dipadukan dengan gaun itu menambah keanggunannya. Almira berjalan dengan langkah lembut, melintasi barisan pelayan yang dengan hormat menundukkan kepala saat dia lewat.


Di ujung ruangan, Galang sudah berdiri dengan postur tegap, mengenakan setelan jas yang serasi dengan gaun Almira.


Senyumnya lebar saat matanya bertemu dengan sosok yang dinantikannya. Almira membalas dengan senyum malu-malu, hatinya berdebar kencang mengetahui malam itu akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi mereka berdua.


Galang mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Almira dengan lembut.


“Kamu terlihat sangat cantik malam ini, Almira.” Bisiknya, hampir tak terdengar di antara gemerlap suara perbincangan dan alunan musik yang lembut.


Almira hanya bisa mengangguk, terlalu terharu untuk berkata-kata.


" Kamu juga ganteng kok malam ini. Aku sampai nggak tanda kalau yang berdiri itu kamu. Kirain pangeran tadi." Sahut Almira.


" Pengeran juga boleh. Pangeran nya Almira."


" Tapi aku nggak mau kalau kamu jadi pangeran."


" Kenapa?" Tanya Galang heran.


" Kalau pangeran itu kan, mengawal banyak orang. Tapi kan aku mau nya kamu cuma mengawal hati aku aja." Jawab Almira tersenyum.


" Baik lah tuan putri. Kalau begitu, mulai sekarang Baginda hanya akan akan jadi pengawal pribadi nya adinda saja."


Almira tersenyum malu menatap Galang.


Mereka berdua kemudian berjalan menuju meja yang telah dihiasi dengan lilin dan bunga, siap untuk menikmati malam yang penuh cinta.


" Aku sudah booking tempat ini khusus untuk kita berdua." Kata Galang saat pelayan telah selesai menata makanan di atas meja.


" Kamu sangat romantis, Galang. Aku suka. Aku suka dengan dekorasi nya. Lampu nya, musik nya."


" Dan semua makanan ini, sengaja aku pesan. Semua nya makanan kesukaan kamu. Jadi kamu harus habis kan. Nggak boleh ada sisa."


Almira melotot mendengar Galang meminta nya menghabiskan semua makanan.


" Semua nya?" Tanya Almira menganga.


" Iya. Semua nya sayang. Aku sudah capek - capek loh request semua nya khusus buat kamu. Masak kamu tega sih nggak habis kan makanan nya." Galang menunjukkan wajah cemberut nya pada Almira. Berharap Almira luluh seketika.


Almira menelan Saliva nya yang terasa menyangkut di tenggorokan.


" Tapi semua ini banyak, Galang. Aku mana bisa menghabiskan nya. Yang ada nanti aku makin gendut dong." Rengek Almira.


Galang tertawa kecil. Menggelengkan kepala nya dengan pelan.


" Memang nya kenapa kalau kamu gemuk?"


" Memang nya kamu mau punya pacar yang gendut?"


" Kenapa tidak? Aku sayang sama kamu itu dari sini." Galang meletakkan jari telunjuknya di dada nya. Menunjukkan rasa cinta nya yang tulus berasal dari hati nya.


" Dari hati. Bukan karena penampilan kamu. Jadi bagaimana pun nanti nya penampilan kamu. Mau kamu gemuk, kurus, atau jadi jelek sekalipun. Aku akan tetap sayang dan cinta sama kamu."


" I love you." Kata Almira tersenyum.


Lihat selengkapnya