Ketulusan Cinta Almira

Fitri Wardani
Chapter #5

Rahasia Galang

*****


Mata Bastian terbelalak lebar saat Galang mengatakan kalau dia sudah menikah. Emosi yang tadi sempat membeli kembali mencari siap untuk di leleh kan.


Dia mengepalkan tangan nya sampai membuat urat - urat tangan nya terlihat jelas. Dia mendekat dam siap menampar Galang jika Aksa tidak menghalangi nya.


" Papa, jangan..." Cegah Aksa.


" Sabar ,pa. " Kata Aksa.


" Jangan halangi papa, Aksa. Biarkan papa memberi pelajaran pada anak ini agar dia bisa belajar menjadi laki - laki yang bertanggung jawab. Dasar anak bodoh. Dimana pikiran kamu. Kamu berjanji akan menikahi Almira, tapi kamu sudah menikahi perempuan lain sebelum Almira." Bentak Bastian penuh kemarahan.


" Maaf kan Galang, pa. Maaf kan Galang. Galang khilaf, Galang mencintai wanita lain, pa. Galang tidak bisa kehilangan dia." Galang berlutut di kaki sang papa dengan penuh penyesalan.


" Bangkit, Lang. Malu di lihatin banyak orang." Aksa membantu Galang bangkit.


" Mas... Maafkan aku, Mas. Maaf kan aku yang sudah membuat mas Aksa terpaksa menikahi Almira karena kesalahan aku. Maaf kan aku, mas." Rengek Galang dalam pelukan Aksa.


" Semua nya sudah terjadi. Percuma kamu minta maaf. Tidak akan merubah apa pun kan." Jawab Aksa.


Galang mengusap air mata nya yang sempat jatuh tadi. Kini mata nya beralih menatap Almira yang masih berdiri dengan sisa kekuatan nya di belakang Aksa.


Galang merasakan tatapan Almira yang menyala-nyala, seolah mampu membakar jiwa dari jarak jauh. Mata Almira yang selama ini tersembunyi kini menunjukkan badai emosi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Galang.


" Almira ..." Panggil Galang.


Galang terpaku, merasa sebagai objek kemarahan yang intens, yang datang dari kedalaman hati Almira yang terluka.


" Almira... Maaf kan aku... Aku..."


Dengan gerakan cepat dan penuh ketakutan, Almira memalingkan wajahnya, menemukan perlindungan di belakang tubuh Aksa yang kokoh.


Hatinya berdebar keras, seolah menari dalam keganasan. Sebelum Galang sempat melanjutkan ucapan permintaan maafnya, sebuah aura ketegangan memenuhi udara, membuat waktu seolah berhenti sejenak.


" Almira... Dengar kan penjelasan aku dulu." Pinta Galang.


Mata Almira yang berkaca-kaca menatap kosong, penuh kekecewaan dan kekhawatiran yang menggema dalam diamnya.


" Almira masih capek, Lang. Nanti saja kalau kamu mau bicara." Cegah Aksa menghalangi lengan Galang saat ingin mendekati Almira lagi.


Galang parah dan memundurkan langkah nya ke belakang. Almira memang butuh waktu untuk memikirkan semua nya lagi sekarang dengan hati yang lebih jernih. Bagi nya semua yang terjadi sekarang bagaikan mimpi. Dan dia ingin segera bangun.


*


*


*


Lihat selengkapnya