Ketulusan Cinta Almira

Fitri Wardani
Chapter #7

Menolak Mendengarkan

*****


" Seharus nya papa jangan bicara seperti itu pada Galang. Tidak enak dengan Hilda." Ucap Zora saat dia sudah kembali ke kamar nya setelah makan malam.


" Bukan kah dia sudah menjadi bagian dari keluarga kita? Jadi dia harus terbiasa dengan apa yang ada di dalam keluarga kita. Terutama bagaimana sikap saya di rumah ini."


" Galang kan sudah minta maaf. Bagaimana pun juga dia itu anak kita. Sebagai orang tua kita harus memaafkan anak -anak kita kan?"


" Jangan sekarang, Zora. Saya belum bisa. Kesalahan yang dia lakukan bukan lah kesalahan kecil. Dia itu hampir saja mempermalukan nama keluarga besar kita. Dan dengan mudah nya dia kembali dan meminta maaf. Dan kita harus berbesar hati memaafkan nya? Begitu?" Kesal Bastian.


Zora tak lagi menjawab. Dia hanya diam. Dia paham betul bagaimana Bastian jika sudah marah. Saat ini dia hanya ingin memberikan sedikit pelajaran untuk Galang.


" Dan kamu harus bujuk Galang, agar mereka bisa kembali ke Jepang. Tidak baik jika Galang dan Almira berada di rumah yang sama." Ucap Bastian.


" Tapi, pa. Tadi kan Galang sudah bilang kalau mereka akan menetap di Jakarta. Kembali ke kantor."


" Luka Almira tidak kan sembuh jika dia selalu bertemu dengan Galang. Dan rumah tangga nya dengan Aksa, akan jalan di tempat selama itu pula. Mereka harus pergi. Jika kamu tidak bisa membujuk nya, maka aku akan memaksa nya pergi dari rumah." Tambah Bastian lagi.


" Baik lah. Aku akan coba bicara dengan Galang nanti. " Jawab Zora mengangguk.


" Kalau Galang tidak bisa pergi dari rumah ini, maka terpaksa aku akan menyuruh Aksa yang kembali ke Malang." Ucap Bastian lagi.


Sejak duduk di meja makan tadi, Bastian sudah memikirkan nya. Jika Galang tidak boleh satu rumah dengan Almira.


Karena itu akan membuat Almira sulit untuk membuka hati nya pada Aksa jika dia dan Galang bertemu setiap hari.


*


*


*


Begitu pun dengan Galang dan Hilda. Mereka juga kembali ke kamar setelah menghabiskan makan malam mereka.


" Kenapa papa kamu bicara seperti itu tadi? Seperti nya papa kamu tidak suka jika kita tinggal di rumah ini." Tanya Hilda dengan curiga.


" Apa kamu pernah melakukan kesalahan sebelum nya? Sampai papa kamu marah begitu?" Tebak Hilda lagi.


" Papa itu bukan marah. Hanya saja, papa masih kesal. Orang tua mana yang tidak kesal jika anak nya menikah secara diam - diam. Kita menikah tanpa memberitahu mama dan papa. Jadi wajar lah jika papa itu kesal." Jawab Galang menjelaskan.


" Tapi kan harus nya papa tidak memarahi kamu di depan Almira. Malah tadi papa membandingkan kamu dengan mas Aksa. Almira pasti jadi besar kepala." Ucap Hilda kesal.


Jelas Hilda dapat melihat bagaimana marah nya Bastian dengan Galang saat di meja makan tadi. Bastian makan tanpa basa basi yang lain.


Dan dia juga menegur Galang tanpa menatap mata Galang. Membandingkan Aksa dan Galang di depan semua orang.


" Sudah lah. Jangan begitu. Kamu harus lebih dekat dengan Almira. Dia itu baik. Tidak seperti yang kamu pikirkan."


Lihat selengkapnya