*****
Almira mengatur nafas nya. Kali ini dia akan mendapatkan wejangan dari Bastian bersama dengan suami nya.
" Duduk di sebelah suami kamu." Perintah Bastian.
Suara Bastian yang terdengar sangat tegas terdengar menakutkan di telinga Almira. Gadis itu pun segera duduk di sebelah Aksa dengan hati - hati.
" Besok Aksa akan kembali ke Malang. Papa mau, kamu ikut dengan suami kamu." Ucap Bastian serius.
" Tapi kalau Almira mau tetap tinggal di sini, juga nggak pa-pa. Almira bisa menemani mama di rumah. Takut mama akan kesepian kalau sendiri di rumah." Sahut Aksa.
" Sudah ada Hilda. Jadi mama kamu tidak akan kesepian di rumah. Sebagai istri, Almira harus ikut kemana pun suami nya pergi." Jawab Bastian.
" Kamu beresin barang - barang kamu, Almira. Ikut lah dengan Aksa. Temani dia di sana. Penuhi kebutuhan dia. Selama ini Aksa sudah hidup sendiri, rumah Aksa akan menjadi lebih hidup jika ada kamu menemani nya di sana." Pinta Bastian.
Almira mengangguk pelan.
" Iya, pa." Jawab nya lembut.
" Kalau gitu kalian istirahat lah."
" Kita ke kamar dulu, pa. Assalamualaikum." Pamit Almira.
" Waalaikumsalam." Jawab Bastian.
*
*
*
Saat Aksa masuk ke dalam kamar mandi, suara air yang mengalir menggantikan keheningan yang tadi memenuhi ruangan.
Almira menghela napas, tangannya perlahan melepaskan hijab yang menutupi kepala. Dia duduk di depan nakas, menghadap cermin sambil membersihkan wajahnya dengan kapas dan pembersih wajah.
Ketika Aksa keluar dari kamar mandi, dia hanya mengenakan handuk di pinggangnya, rambutnya masih basah. Dia melihat Almira yang kini sedang menatapnya lewat cermin. Ada kegelisahan yang berusaha dia pahami dari raut wajahnya.
"Kamu kenapa? Kenapa lihatin saya seperti itu?" Tanya Aksa, suaranya rendah, penuh kehati-hatian.
Almira menghembuskan napas, matanya masih tertuju pada cermin.
" Kenapa mas Aksa hanya pakai handuk keluar? Kenapa tidak pakai baju tadi di kamar mandi?" Almira malah balik bertanya seraya membuang wajah nya dari pantulan cermin.
" Memang nya ada yang salah. Ini kamar kan? Memang nya ada orang lain yang lihat?"
" Tapi kan saya lihat, mas."
" Kamu? Kamu itu kan istri saya? Kamu boleh melihat nya jika kamu mau. Bahkan jika kamu mau melihat lebih nya, juga boleh." Goda Aksa berjalan menuju walk in closed.
" Apa?" Almira terkaget.
" Kamu harus terbiasa melihat saya seperti ini."
Aksa yang sudah selesai memakai baju duduk di tepi ranjang menghadap Almira.