“Agar gue bisa jagain lo. Dan agar lo nurut jauhin Ken. Ini permintaan ke enam gue Aurell. Dan lo gabisa bantah itu”
***
Senin, hari yang menyebalkan bagi sebagian banyak siswa. Apa lagi bagian yang lebih menyebalkan selain upacara bendera? Panas, berdiri, dan diam. Siapa yang suka dengan hal itu? Apalagi saat ini seluruh siswa DIS tengah diberikan wejangan wejangan panjang dari kepsek.
'Anjay moga aja tu si botak keselek'
“Harapan saya semoga seluruh sis.. uhuk” pak kepsek yang tengah berdiri di podium itu terbatuk
‘Doa anak sholehah selalu dikabulin. Muehehe'
Menurut kalian, itu suara gaib siapa jika bukan milik Keysha. Gadis itu dongkol. Ia sudah beberapa kali melirik jam dinding bulat besar yang berada di depan aula umum. Dan jika dihitung...
"Bangke 40 menit ga kelar kelar amanatnya"
Yaa.. semuanya telah terjawab oleh dumelan kecil gadis itu. Keysha melihat keluar gerbang. Ada Draco, dan beberapa siswa terlambat lainnya. Keysha menatap Draco dari jauh. Lelaki itu nampak santai memainkan ponselnya sambil bersandar di dinding. Pertanyaan tentang Draco muncul lagi di kepalanya.
‘Draco itu kenapa ga pernah kapok sih. Biasanya bad boy kaya dia itu bisa nurut sama siapa ya? Kalo gue baca cerita di novel novel sih, si bad boy bisa takluk sama pacarnya. Tapi, kenapa Draco ga pernah nurut sama Bella ya. Bukannya Bella itu pacar Draco? Apa Draco sebenarnya ga suka sama Bella? Loh loh loh.. kenapa gue yang ribet sih. Itu urusan dia'
Pertanyaan pertanyaan itu terhenti, ia mendengar bisikan di sebelah kirinya “Pstt.. Key” Stevi memanggilnya. Keysha mengangkat sebelah alisnya, seolah olah bertanya “kenapa”
“Key, 45 menit ga kelar kelar Key amanatnya. Anjir lo dengerin tu orang ngomong kaga Key?” ujar Stevi sepelan mungkin
Keysha menggeleng. Ia enggan berbicara, karena kepalanya yang sudah pusing. Pandangan matanya kabur. Dan satu, dua, tiga. Gelap. Gadis itu pingsan
“Key, Key bangun Key” Stevi menepuk nepuk pipi Keysha, untuk menyadarkan gadis itu.
Keysha pun perlahan membuka matanya. Ia sudah tidak berada di lapangan yang panas lagi. Ia mengenali tempat ini, tempat kesukaan para siswa. UKS. Ia sekarang sudah berada di UKS. Kavi, Naufan, Kenzo juga berada disana.
“Lo pusing? Hem?”
Keysha mengangguk..
“Lo laper ga Key? Gue beliin lo makanan ya”
Keysha menggeleng..
Yang ia inginkan sekarang adalah pulang. Ingin sekali ia menelpon Marinka atau Arkan untuk menjemputnya, bisa dipastikan ia langsung diizinkan pulang jika Marinka atau Arkan yang meminta. Namun tidak mungkin, disini ia dijaga oleh sahabat sahabat dan temannya. Jika hanya Kavi, Stevi, dan Naufan tak apa. Toh mereka juga sudah tau, jika Keysha adalah anak pemilik DIS. Tapi masalahnya disini juga ada Ken. Marinka dan Arkan telah meminta kepada Keysha untuk tidak menyebarkan identitasnya kepada teman temannya. Agar anaknya itu tak dapat teman teman palsu. Keysha juga menyetujui keputusan itu, karena ia pikir alasan orang tuanya juga demi kebaikannya.
Menelepon Sean? Tidak, Sean masih sekolah. Ia tak mau menyusahkan kakaknya itu. Meskipun Keysha tau, jika dirinya minta dijemput pasti Sean akan menjemputnya saat itu juga. Ok kembali ke tadi. Tunggu, ini bukannya jam pelajaran? Lalu mengapa mereka berempat masih ada disini menunggunya?
“Kalian ga masuk?” suara gadis itu masih terdengar lemah
Mereka menggeleng
“Kenapa?”
“Nungguin lo Siska”
“Lo juga Ken?”
Ken mengangguk
“Lo itu murid baru Kenzo. Ngapain lo bolos pelajaran demi nungguin gue? Gih balik ke kelas”
“Ogah. Ntar yang ada gue dapet ceramah lagi Key”
“Gue ga suka kalian bolos gini. Janji sama gue ntar jam berikutnya masuk kelas ya”
“Terus lo yang jagain siapa Siska”
“Kan udah ada petugasnya. Lagian gue udah gapapa kok”
✨✨✨
Sudah 3 jam lamanya Draco berdiri dan hormat menghadap tiang bendera. Jangan tanyakan ia sedang apa. Jawabannya ya lagi dihukum lahhh. Jangan tanya kenapa dia dihukum. Ya karena dia tadi terlambat, dan tidak mengikuti upacara.
Sekarang Draco sudah mulai jenuh untuk berdiri di lapangan. Apa untungnya buat dia? Jadi, dia memutuskan untuk pergi
“DRACO.. MAU KEMANA KAMU !!! KEMBALI DRACO !!! ATAU IBU KASIH HUKUMAN YANG LEBIH BERAT KE KAMU !!!” Kalian pikir dia peduli? BIG NO! Ia sama sekali tak peduli dengan teriakan guru BK galak itu
Draco memutuskan untuk pergi ke rooftop. Ia selalu bisa tenang disana, tak ada yang mengganggunya. Ia mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya beserta korek api. Lalu ia nyalakan rokok itu dan menghisapnya. Kepulan kepulan asap rokok keluar dari mulut lelaki itu
Ponselnya berbunyi, ada notifikasi masuk di ponselnya
*PEMUJA LINTANG *
Lintang telah mengubah subjek dari “Titik Temu”. Menjadi “PEMUJA LINTANG”
Lintang : Spadaaaa...
Lintang : Punten
Lintang : Samlekom
Lintang : Mau sewa berapa jam mas?
Laskar : TAI
Lintang : Gasuka ya ngomongx kasar_-
Chiko : Najis
Lintang : Sok sokan lo @chiko. Padahal mah kurang belaian. Sini gue belai
Lintang : Pada dimana?
Lintang : Kacang
Lintang : Puntennn