“Bonjour princesse”
***
“Jadi, lapisan litosfer terluar itu terdiri dari SiO² dan Al²O³ gue sih biasa nyingkat itu sial” Draco menatap Keysha, gadis di depannya ini benar benar pandai menghafal. Atau memang dia benar benar pintar? Pasalnya, Keysha menjelaskan semua itu kepada Draco tanpa melihat buku. Semua buku ada di depannya, namun Keysha tak sedikitpun melihat buku itu hanya untuk sekedar membaca. Seulas senyum tipis tercetak di bibir lelaki itu
“Heh, lo ngapain liatin gue?” ucap Keysha garang sambil memelototi Draco. Ah.. gadis itu bahkan jauh lebih lucu ketika ia marah.
Sekarang mereka sedang berada di sebuah cafe. Keysha sendiri yang memilih tempat ini untuk tutor kali ini. Ini tutor ke dua mereka. “Kalo lapisan terluar bumi, terdiri dari senyawa kimia. Yaitu SiO² sama MgO. Gue biasa singkat menjadi sima”
Keysha menggebrak meja cafe itu setelah tau jika ternyata Draco malah memainkan ponselnya. Gadis itu berdiri dan langsung merebut ponsel Draco. Bibirnya sudah mengecil, tatapannya menjadi tajam, alisnya sudah tertaut, dan dahinya mengernyit. Sebentar lagi, gadis itu akan murka. Draco pasrah, ia menyandarkan punggung dan kepalanya pada sandaran kursi, lalu mata lelaki itu terpejam.
“Draco, lo itu gatau diri banget sih. Gue lagi jelasin lo malah main hp dan sekarang lo malah.. tidur?” Keysha geleng geleng kepala, ia tak habis pikir dengan lelaki yang ada di depannya ini.
Gadis itu berdiri dan ia pindah duduk di samping lelaki. Meja yang ia tempati adalah meja untuk 4 orang. Karena Keysha pikir mungkin meja untuk dua orang tak akan cukup untuk meletakkan semua buku buku materi mereka. Draco masih setia dengan posisinya, lelaki itu enggan untuk membuka mata. Meskipun Draco tau, kelakuannya akan semakin membuat gadis itu marah.
“DRACO!” Kini Keysha menjewer telinga lelaki itu.
Draco membuka matanya, ia menghadapkan wajahnya pada Keysha yang sekarang tengah marah. Sekarang Draco pasrah, mau tidak mau ia harus mendengarkan Keysha memarahinya sampai emosi gadis itu mereda. Keysha mulai mengomeli Draco “lo ini gak ngehargain gue banget. Masih untung ya, gue mau tutorin lo yang bebel dari orok ini. Lo tau gak sih gue ini udah masang target tinggi ke elo biar lo..”
Tiba tiba.. “CUP”
Keysha berhenti berbicara ketika Draco mencium pipi kirinya. Mulut gadis itu masih menganga. Sebentar, Keysha masih shock ia tak menyangka jika Draco akan menciumnya di tempat ramai seperti ini. Gadis itu mematung sekarang.
Draco menatap Keysha, ia terkekeh geli di dalam hatinya ketika melihat tingkah lucu gadis ini. “Akhirnya lo diem juga”
Keysha menyadarkan dirinya, ia bangkit dari tempat duduknya dan ia pergi dari tempat itu sambil menggendong tasnya. Draco mengejar gadis itu. Ia berhasil meraih tangan Keysha, dengan cepat Keysha membalik badan dan.. “PLAK” Draco menerima tamparan pertama dari Keysha
“Lo tau apa kesalahan lo? Lo itu udah nyium gue seenaknya di tempat umum. Lo semena mena itu sama gue Draco. LO PIKIR GUE CEWEK APAAN HAH?” Draco diam. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Keysha berbalik badan lagi, ia hendak pergi. Namun lagi lagi Draco berhasil meraih tangannya. “Lepasin, gue mau pulang”
Draco menarik nafasnya “maafin gue Aurell”
Keysha melihat terdapat penyesalan di mata Draco. Namun, ia tak peduli. Keysha tetap melengos pergi meninggalkan Draco. Ia tidak marah, ia hanya shock. Karena belum ada lelaki lain yang berani menciumnya selain Arkan, Sean, Kavi, dan Naufan.
Keysha masih berjalan di trotoar, sesekali ia menghembuskan nafasnya kasar. Demi apapun, sampai sekarang gadis itu belum menemukan taksi. Keysha menghentikan langkahnya ketika sampai di depan sebuah minimarket ia haus, apa salahnya ia masuk ke dalam dan membeli beberapa minuman dan snack sambil istirahat sejenak. Keysha mendorong pintu minimarket tersebut dan tak di sengaja ia menabrak seseorang lagi. Mengapa gadis ini sangat hobi menabrak. Kantung plastik yang di bawa orang itu jatuh ke lantai. Keysha mengambilnya dan mendongak menatap orang itu untuk meminta maaf. Dan ternyata orang itu adalah Chiko
“Sori sori Chik. Ga sengaja gue”
“Haha santai Key. Lagian lo kan memang hobi nabrak orang. Hehe” Keysha menyengir kuda saat Chiko tau kebiasaan buruknya
“Gue permisi ya Chik. Mau beli minum” Chiko mengangguk sebagai jawaban dan membiarkan gadis itu masuk. Keysha pergi memilih beberapa minuman, snack, dan tak lupa gadis itu membeli es krim dan cokelat. Keysha mulai mengantri di kasir dan saat ia hendak pulang dari minimarket, seseorang memanggilnya
“Key!” teriak orang itu. Dia Chiko, bersama satu orang temannya sedang duduk di kursi depan minimarket. Keysha menghampiri mereka.
“Lo mau kemana?”
“Pulang”
“Loh bukannya lo hari ini tutorin Draco ya? Udah kelar emang?” Keysha gelagapan. Tak mungkin ia menjawab apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi ada teman Chiko lainnya di sini yang tak ia kenal. Mau di taruh dimana mukanya
“Em.. anu itu apa eh?”
Chiko tertawa geli dengan gadis cantik di depannya ini. Ia mempersilahkan Keysha duduk agar gadis itu lebih tenang. Sepertinya Keysha gugup, begitulah pikir Chiko
“Sekarang, gue tanya sekali lagi sama lo. Lo kenapa bisa di sini? Udah kelar tutornya?” Keysha menggeleng cepat. Chiko mengernyitkan dahinya pertanda ia bingung
“Loh terus Draco dimana? Jadi, lo tinggalin dia?” kini Keysha mengangguk sebagai jawaban. Chiko di tambah semakin bingung “loh Key, kenapa?” tanya Chiko lagi
"Kesel kali dia sama Draco. Dia emang bebel dari orok, maklumin aja” sekarang teman Chiko yang di ketahui bernama Andrean, kini angkat bicara. Keysha membenarkan ucapan Andrean dalam hatinya. Memang, memang benar Draco itu bebel dari orok. Manusia bebel, keras kepala, hidup pula.