“Makasih ya, dari tadi pagi lo udah nolongin gue. Meskipun abis di tolongin lo gue malah kena sial, tapi makasih Draco. Gue ga tau nasib gue bakalan gimana kalo saja lo tadi pagi ga telat bareng gue. Lo ga perlu nganterin gue pulang. Karena Sean bentar lagi ke sini”
***
Keysha sekarang sedang menjalani hukuman dengan Draco. Bu Roro meminta mereka untuk menyapu halaman sekolah. Tidak begitu berat memang, namun Delton adalah sekolah yang mempunyai halaman luas. Akan sangat capek jika seseorang membersihkan halaman itu. Apalagi hanya mereka berdua saja. Keysha menyapu asal asalan daun kering yang berada di rumput itu. Ia tambah dongkol dengan lelaki es yang masih enak enakan tidur di bangku sana
“Woi. Lo bantuin gue kek, apa kek. Malah enak enakan tidur. Yang di hukum bukan cuman gue aja ya” Keysha menarik nafasnya dan menghembuskan nafasnya kasar lalu ia melanjutkan, “semua ini gara gara lo tau gak” gadis itu melempar sembarangan sapunya dan.. “ADUH KEYSHA.. KAMU MAU IBU TAMBAH HUKUMANNYA?” sapu itu jatuh menimpa kaki Bu Roro
“Anu.. aduh bu maaf. Jangan di tambah ya hukumannya” Keysha memasang wajah memelasnya dan guru gendut itu melengos pergi. Lalu, Keysha kembali menatap tajam Draco yang masih tiduran. Draco tak menanggapinya, ia hanya menatap gadis itu
“Bangun atau gue guyur lo pake air minum gue” ancam Keysha yang sudah berkacak pinggang. Draco pasrah, dan dia mengalah sekarang. Lelaki itu duduk dari pada ia nanti di guyur oleh gadis galak yang tengah marah ini.
Ingin sekali Draco mencium gadis di depannya ini agar dia berhenti marah marah, namun sepertinya akan memperburuk suasana. Jadi Draco memutuskan untuk diam saja. Toh cowok memang serba salah di mata wanita
“Heh.. malah diem liatin gue. Bantuin cepet biar cepet kelar. Gara gara lo nih gue pagi pagi udah sial”
“Kalo aja lo tadi ga ketawa, lo ga bakalan gini”
“Lo kok nyalahin gue sih. Ini itu gara gara ide konyol lo itu”
Sudahlah Draco.. percuma saja CEWEK MAHA BENAR.
Ide konyol Draco tentang pura pura pingsan membawa sial untuk keduanya. Rencana itu mereka rancang sedemikian rupa agar mereka bisa masuk ke sekolah dengan elit tanpa harus memanjat, dan terbebas dari hukuman. Awalnya rencana mereka berjalan mulus, dari mulai Draco yang memanggil satpam karena Keysha yang pura pura pingsan, lalu pak satpam yang memanggil petugas UKS karena panik dan yang membuat rencana itu gagal adalah Keysha yang tertawa saat tengah di angkat oleh para petugas UKS. Akhirnya, pak satpam membawa Keysha dan Draco ke ruang BK. Sial. Hingga pada akhirnya mereka berdua di hukum seperti sekarang ini
Keysha mengambil sapu yang tadi ia lempar, “nih, lo gantian nyapu” dan memberikan sapu itu kepada Draco
Draco hanya melihat tangan Keysha yang masih memegang sapu di depannya. Ia enggan menerima sapu itu. Keysha mengguncang guncangkan tangannya agar Draco mau menerima sapu itu “ck.. buruan ini, tangan gue pegel”
Draco menatap wajah Keysha, wajah gadis itu terlihat pucat. Akhirnya Draco mau menerima sapu yang Keysha berikan. Keysha duduk dan mengistirahatkan tubuhnya di bangku yang tadi Draco tempati. Kepalanya sangat pusing, ia belum sempat sarapan tadi pagi karena terburu-buru. Jangankan sarapan, sekarang Keysha saja sekolah tanpa menggunakan atribut yang lengkap. Dasi nya ketinggalan di kamarnya. Untungnya Bu Roro tak menyadari jika Keysha tidak memakai dasi, karena Keysha mengancingkan jas sekolahnya sehingga kemeja dalamnya sedikit tertutupi.
“Aurell, lo baik baik aja?” Draco menepuk nepuk pelan pipi gadis bermuka pucat itu. Keysha membuka matanya, halaman sudah bersih. Mungkin Draco yang sudah selesai membersihkannya. Keysha meringis saat merasakan nyeri yang menjalar di tubuhnya. Dan perutnya terasa keroncongan
“Lo pucet, udah sarapan?” Keysha menggeleng
Draco berdecak “kenapa ga sarapan dulu tadi, hem?”
Keysha enggan menjawab, lelaki di depannya ini sifatnya persis seperti Sean. “Ayo ke kantin, lo harus makan” Draco mengenggam tangan gadis itu, dan membawanya ke kantin. Keadaan kantin masih sepi, karena belum waktunya istirahat. Draco pergi untuk memesan beberapa makanan dan minuman untuk Keysha. Dan lelaki itu kembali sambil membawa nasi goreng dan jus jambu untuk Keysha.
Draco meletakkan makanan dan minuman itu di depan Keysha agar gadis itu memakannya. Keysha menatap Draco “lo ga makan?”
Draco menggeleng, “gue udah makan tadi”
Akhirnya tanpa basa basi gadis itu langsung melahap makanannya. Draco tersenyum tipis melihat Keysha yang sedang makan. Ia selalu senang ketika melihat Keysha sedang makan. Mulut kecilnya yang mengembung karena terisi makanan sangatlah menggemaskan menurut Draco. Keysha menutup garpu dan sendok setelah ia selesai makan, gadis itu makan dengan sangat rapi. Lalu gadis itu meminum jus jambu yang tadi Draco bawakan. Sekarang perutnya sudah kenyang. Keysha merasa ada yang kurang di mulutnya. Ah.. es krim, Keysha bangkit dari duduknya untuk memesan es krim. Sebelumnya Keysha sudah menawari Draco apa lelaki itu juga mau es krim. Namun ternyata Draco menggeleng.
Keysha kembali dengan membawa es krim yang di wadahi gelas mangkuk. Ia perlahan menyendoki es krim itu dan memasukan es krim ke dalam mulutnya. Draco kembali menatap gadis berponi di depannya ini. Perlahan tangan Draco terulur untuk membenahi anak poni Keysha yang sudah mulai panjang dan menutupi matanya.
Tiba tiba..
Kringgg..!!!
Bel istirahat berbunyi... Bella dan antek anteknya yang pertama masuk kantin kaget mendapati Draco yang tengah membenahi rambut Keysha. Gadis itu geram, ia tak mempunyai niat untuk menganggu mereka. Namun ia mempunyai niat lain