Lampiaskan segala gundahmu pada hal yang positif. Maka hal positif pula lah yang akan terjadi padamu
🍁🍁🍁
"KAK SENA!!" Lengkingan bocah kecil sambil berlarian ke arahku membuatku menatapnya malas. Sejak kepindahanku kemari, bocah ini selalu menempeliku.
Bocah dengan segala keunikan yang justru membuatku sebal dan selalu ingin mengganggunya. Saking uniknya, caranya memanggil namaku pun berbeda.
"Apa lagi?" tanyaku malas
"Kak, temenin Khanza ke rumah Kakak," ucapnya dengan wajah penuh harap dan mata yang berbinar.
"Ngapain?" Si bocah mengangkat sebuah paperbag motif batik.
"Mama suruh aku antar ini buat Tante Dian." Ck, apalagi coba!
"Tau rumahku kan?" Ia mengangguk antusias.
"Ya udah, jalan sendiri ke sana. Manja!" Setelahnya aku berjalan meninggalkan si bocah yang menggerutu dan mengataiku jahat.
"Iish, jahat! Kok bisa tante Dian yang sebaik itu punya anak semenyebalkan dia sih." Aku bahkan masih bisa mendengar gerutuannya yang cukup keras ketika aku sudah berjalan menjauh. Masa bodoh! Luar biasa memang bagaimana manja, centil, dan lebay-nya bocah itu. Ah ya! Jangan lupakan suaranya yang cempreng dan menggelegar itu.
• • •
"Lo dimana?" hardikku begitu teleponku diangkat oleh si empunya.
"Sorry bro, gue belom selesai meeting nih. Gue nggak bisa nemuin lo." Sial! Seenaknya saja si kampret membatalkan janji. Memangnya aku sendiri tidak punya kerjaan?! Minta digetok pakai palu ini anak.
"Njiirr, napa lo kagak bilang dari tadi! Lo yang ngerengek minta ketemu, lo juga yang batalin seenak udel. Kampret lo!"
Terdengar tawa dari seberang. "Sorry bro, sorry. Tadinya ini meeting cuma sampe jam empat. Taunya molor kek kolor gue."
Aku nyaris menyemburkan minumanku ketika mendengar candaannya yang sumpah menjijikkan.
"Udah dulu ye, gue nggak bisa ijin keluar ruangan lama-lama. Ntar gue telepon lo lagi begitu meeting selesai." Tanpa menunggu responku, si kampret itu sudah menutup teleponnya. Dasar!
Sudah terlanjur masuk dan duduk di resto ini. Tidak mungkin aku langsung keluar kan? Aku pun memesan makanan. Lagipula aku memang lapar. Sambil menunggu pesanan, aku menatap sekeliling resto. Ini pertama kalinya aku ke resto ini.