Gunawan bersama sahabatnya yang bersama Aris yang ditemani Hasbi akhirnya sampai di Curug Pangeran yang berada di bogor setelah isya.
Suasana malam hari disekitar air terjun curug pangeran sangat hening dan dingin, hanya ada suara-suara binatang malam yang menemani makan malam mereka. Mereka makan malam dengan orek tempe, semur daging dan sambel goreng yang dibawakan oleh istri Hasbih. Hasbih sedang membuat wedang jahe sedangkan Gunawan dan Aris membersihkan dan merapihkan bekas makan mereka bertiga.
Aris bertugas mencuci rantang di dekat kamar mandi, sedangkan gunawan bertugas menyapu dan membersihkan tempat bekas makan mereka, setelah kedua muridnya selesai melakukan tugasnya masing-masing, hasbih memanggil kedua muridnya untuk berkumpul di api unggun yang mereka buat. Setelah gunawan dan Aris berkumpul hasbi menyodorkan wedang jahe yang dibuatnya dan sebotol air mineral yang telah di bacakan doa doa.
“nak, apapun yang terjadi malam ini tidak ada lagi pelajaran yang bisa guru berikan kepada kalian dan kalian telah berhasil menguasai ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan yang guru turunkan. Guru tidak terlalu khawatir dengan nak Aris karena hampir semua ilmu kanuragan yang guru berikan bisa diserap oleh Aris, dan Aris hanya berada sedikit dibawah mu gunawan untuk ilmu silat.”
“....Akan tetapi dari ilmu kebatinan guru tidak mengerti kenapa gunawan susah sekali menyerap ilmu-ilmu yang guru ajarkan kepadamu. Dan tidak ada satupun yang salah dari apa yang kamu bacakan dan lakukan. Tapi yang mebuat guru heran, hanya energi mu saja yang membesar akan tetapi jurus jurus yang guru ajarkan tidak pernah berhasil kamu lakukan tapi kekuatan pukulan fisik yang gunawan lancarkan setelah merapalkan mantra-mantra tersebut menjadi 100 kali lebih kuat dan berbahaya dan guru khawatir tidak ada satu manusiapun yang mampu bertahan walaupun hanya terkena angin dari pukulan yang kau berikan gunawan ” ucap hasbi sambil menatap kedua muridnya
“maafkan kebodohan murid mu ini guru, saya juga tidak mengerti kenapa saya selalu gagal dalam melakukan jurus-jurus kebatinan yang guru ajarkan kepada diriku.” ucap gunawan sambil tertunduk dan meneteskan air mata
“sudahlah nak, bagaimanapun juga kalian berdua adalah murid terbaik ku, gunawan yang sangat luwes dalam mengunakan ilmu-ilmu kanuragan dan selama 10 tahun ini hanya gunawan yang bisa mengembangkan dan menciptakan gerakan-gerakan improvisasi yang sangat mematikan, sedangkan Aris sangat cepat menyerap ilmu-ilmu kebatinan yang guru ajarkan tapi banyak keragu-raguan dalam gerakan Aris dalam menggunakan ilmu kanuragan yang guru ajarkan sehingga membuat gerakannya kaku. Semoga malam ini semua tabir kalian berdua bisa terbuka dan kita akan memulai ritual untuk menyempurnakan apa yang sudah kalian pelajari selama dua tahun ini dan kalian berdua minumlah air ini lalu berdzkirlah.” Ucap hasbih
“Baik guru” ucap Aris dan Gunawan berbarengan
Aris dan gunawan meminum air mineral yang sudah di doakan oleh hasbih dan melanjutkan dengan berdzikir dengan menyebut asma allah
Lalu hasbi berdoa kepada allah dan menggerak tangannya kearah wajah kedua muridnya dari kejauhan, lalu turun kedada mereka, kemudian hasbi seperti mengambil sesuatu dan meniupkan apa yang dia ambil ke masing masing muridnya. Ketika hasbih meniupkan sesuatu ke arah Aris, hasbi memperhatikan Aris dan aura Aris memancarkan warna keemasan.
Disekitar Aris terdapat 3 khodam dari bangsa jin yang berdiri di belakangnya, satu sosok jin pendamping Aris berbentuk seperti raksasa dengan mata merah menyala seperti api yang berkobar yang menatap tajam ke arah hasbi dan tepat di belakang tubuh Aris terdapat seorang pria tua yang memegang tasbih dengan wajah yang meneduhkan dan menyejukan sementara di sebelah kiri Aris terdapat sesosok pria tua yang menggunakan pakaian kerajaan, namun sosok jin yang berpakain seperti seorang raja zaman dahulu ini tidak menghadap ke arah hasbi, jin pendamping Aris yang berpakai kerajaan tersebut menghadap serta menatap gunawan yang duduk bersila agak jauh dari Aris.
“asalamualaikum wahai khodam Aris alias Raden Paku Langit saya hasbi guru Aris, saya memang sengaja membuka tabir gaib kedua murid ku dan yang duduk disana adalah murid ku juga yang bernama Gunawan, kedua anak manusia ini adalah seorang sahabat dekat.” ucap hasbi melalui batinnya