Aris langsung jatuh tersungkur karena lemas telah mengerahkan seluruh energinya untuk mengendalikan pusaka miliknya. Dari dalam air terjun keluarlah 4 orang jin yang terdiri dari ayah,ibu dan dua orang anaknya, mereka langsung bersujud kepada Aris dan mengucapkan terima kasih.
“maafkan hamba Raden, hamba benar-benar tidak mempunyai niat jahat kepada raden dan semua yang berada disini, anak hamba sangat ingin mendekat kesini dan tertarik setelah melihat sebuah anak panah yang melayang kelangit. Hamba sebenarnya takut untuk mendekat tetapi anak hamba terus menerus meminta kepada hamba sehingga hamba terpaksa datang ketempat ini secara diam diam.” ucap ayah dari keluarga jin tersebut sambil tetap bersujud kepada Aris.
“bangunlah pak, bapak dan keluarga bapak tidak bersalah dan seharusnya sayalah yang harus meminta maaf, karena hampir mencelakai bapak dan keluarga.” ucap aris sambil membangungkan keempat jin yang masih bersujud kepadanya.
Gunawan terus menerus memperhatikan anak jin wanita yang mencuri-curi pandang kearah dirinya, “adik kecil siapa nama mu” tanya gunawan sambil menghampiri dan mencubit pipi anak jin yang terus menerus mencuri pandang kearahnya.
“nama saya dewi laras hati Pangeran” ucap anak jin tersebut.
“apakah adik mau mempunyai senjata seperti kakak?” tanya gunawan.
“hamba sangat ingin mempunyai kemampuan untuk membuat senjata seperti yang pangeran dan raden miliki tetapi hamba tidak punya keterampilan untuk membuat senjata tersebut.” ucap dewi laras hati.
“insya allah atas izin allah adik kecil bisa membuatnya di kemudian hari dan jika adik kecil mau kakak bisa membantu adik kecil mempunyai guru untuk belajar membuat senjata pusaka.” ucap gunawan.
“benarkah itu pangeran, hamba sangat mau belajar membuat pusaka dan hamba akan melakukan apapun supaya dapat belajar membuat senjata pusaka.” ucap dewi Laras Hati.
“baik tapi ada syaratnya pertama Adik kecil harus berhenti memanggil kakak dengan sebutan pangeran, kedua Adik kecil harus mau menjadi adik kakak karena kakak tidak mempunyai adik dan kakak sangat ingin mempunyai adik perempuan yang lucu dan menggemaskan seperti adik kecil.” jawab gunawan.
“tapi..tapi...” dewi laras hati sangat gugup atas permintaan yang di ajukan oleh gunawan.
“mohon ampun Pangeran, anak hamba sangat tidak pantas menjadi adik pangeran gempar bumi, hamba hanya raja kecil dari sebuah curug (air terjun) tidak bisa dibandingkan dengan panglima, raja, ratu dan para sepuh yang menjadi Khodam Pendamping Pangeran Gempar Bumi” ucap ayah dari Dewi Laras Hati.