Satu tahun berlalu semenjak Gunawan dan Aris datang ke Curug Pangeran untuk menyempurnakan apa yang dia pelajari dari gurunya yang bernama Hasbi. Setelah itu kehidupan Gunawan dan Aris masih biasa saja dan tidak ada hal-hal gaib karena Khodam Gunawan yang bernama Warok Irwan terus mengikuti dan menghalau semua jin dan dedemit yang mencoba mendekat dan mengganggu gunawan, sedangkan Aris juga selalu di ikuti oleh Ki Buyut Seno yang selalu menghalau dan mengusir aura-aura dan energi negatif yang mencoba mengganggu tuannya.
Gunawan tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah kawasan perumahan sederhana di daerah bekasi, ayah gunawan bernama Andi yang merupakan keturunan betawi asli, yang berprofesi sebagai Sopir di salah satu instansi pemerintah. Sedangkan ibu Gunawan bernama Rahayu yang merupakan campuran dari betawi dan jawa tengah dan keseharian ibu gunawan hanya mengurus rumah tangga. Ibunya gunawan adalah anak dari orang kaya dan memiliki tanah dan kontrakan yang cukup luas di daerah Jakarta Timur, akan tetapi ibu Rahayu rela meninggalkan itu semua dan mengikuti suaminya dan hidup sederhana.
Sebenarnya ayah Gunawan yang bernama Andi juga memiliki banyak harta Waris berupa tanah dan perabotan antik, akan tetapi ayahnya pak Andi yang bernama Nawi (Kakek Gunawan) berwasiat kepada seluruh anaknya yang berjumlah 10 orang, supaya tidak boleh meributkan harta warisan dan jangan sampai karena memperebutkan Harta waris tersebut membuat putus tali silaturrahmi dan bahkan sampai terjadi peristiwa berdarah.
Oleh karena itu ayahnya gunawan juga memberikan pesan yang sama kepada anaknya untuk tidak perlu meributkan masalah harta warisan, karena menurut ayah gunawan harta waris itu jika dimakan tidak membuat kenyang dan jika di tinggal tidak membuat lapar.
Sedangkan Aris bertempat tinggal di kampung yang berbatasan dengan perumahan tempat tinggal gunawan, mereka adalah teman satu kelas di sekolah tingkat pertama. Ayah dari Aris bernama jajang saylendra yang merupakan orang cirebon asli dan masih mempunyai garis Nasab ke kerajaan terbesar di bumi Pasundan dan ayahnya Aris merantau ke jakarta semenjak tamat sekolah menengah atas (SMA), ayahnya aris berprofesi sebagai pekerja di salah satu pabrik obat di daerah kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. dan ibunya Aris bernama Muendah yang masih mempunyai Garis Nasab ke kasepuhan Cirebon. Aris mempunyai seorang Adik Perempuan yang baru saja lahir dan diberi nama DWI UTAMI SHOLEHA.
Gunawan meminta Ijin kepada ibunya untuk pergi kerumah sakit setelah mendapat kabar ibunya Aris telah melahirkan seorang anak perempuan dari temannya yang kebetulan tinggal satu kampung dengan aris. Dikarenakan hari ini adalah hari sabtu dan ayah gunawan juga sedang libur maka ibunya gunawan meminta kepada gunawan untuk pergi bersama dirinya dan juga ayahnya untuk membesuk keluarga Aris bersama-sama.
“Asalammualaikum.”ucap bu Rahayu ketika sampai di sebuah ruangan di rumah sakit sambil membuka pintu ruangan.
“walaikum salam, eh ibu dan bapaknya gunawan saya pikir siapa yang datang, mari-mari pak bu silahkan masuk.” ucap Jajang.
Kedua orang tua gunawan dan aris mengobrol dan saling menanyakan kabar, tak terasa orang tuanya gunawan dan orang tuanya Aris telah mengobrol selama hampir satu jam. kemudian kedua orang tuanya gunawan mohon pamit untuk pulang.
“mah pa, gunawan mau menginap di rumah sakit ya nemenin Aris, karena ayah aris setelah ini mau pulang dan mengurus administrasi untuk dedek bayi” pinta gunawan dengan wajah memelas kepada mamahnya