tiga bulan setelah adiknya Aris terlahir ke dunia sekitar tahun 2002-2003, Gunawan dan Aris lolos kedalam seleksi penerimaan murid baru di salah satu SMU negeri yang menjadi sekolah favorit di Bekasi. Gunawan dan Aris ternyata menjadi teman sekelas di kelas X.1 dan di kelas tersebut terdapat 40 siswa yang menjadi teman sekelas Aris dan Gunawan.
Seiring berjalannya waktu Gunawan dan Aris menjadi dekat dengan dua orang perempuan kembar yang bernama Rara dan Riri. Dua perempuan kembar identik tersebut hanya dapat di bedakan dari warna rambut keduanya, Riri mempunyai warna Rambut hitam sedangkan Rara mempunyai warna Rambut pirang. Ayah Rara dan Riri adalah pengusaha dari Rusia yang telah menjadi warga negara indonesia setelah menikah dengan ibunya Rara dan Riri. Sedangkan ibu Riri memiliki darah keturunan orang tiong hoa bercampur dengan darah dari Etnis betawi. Ayah Rara dan Riri bernama Pieter dan ibu Rara dan Riri bernama Ningsih.
Rara dan Riri terkenal sangat baik dan ramah kepada semua temannya dan mereka berdua juga sering mentraktir teman-teman sekelas jajan di kantin. Rara dan Riri juga menjadi primadona di sekolahan karena parasnya yang memiliki campuran paras orang rusia dan cina. Sehingga membuat setiap mata lelaki yang memandangi mereka susah untuk berpaling. Tapi hal itu menjadi pengecualian untuk diri Gunawan dan Aris, mereka selalu bersikap biasa saja dan bahkan Aris dan Gunawan cenderung menghindar ketika di ajak berbicara oleh Rara dan Riri.
“hi gunawan, hi Aris boleh kita gabung di meja ini.” sapa Riri kepada gunawan dan aris dan tanpa menunggu jawaban dari gunawan dan Aris, Riri langsung duduk sebelah gunawan dan Riri juga memaksa Rara duduk di sebelahnya
“oh hi, eh..eh.. loh kok baru mau di tawarin duduk tapi ga jadi deh karena kamu udah duduk duluan.” ucap gunawan yang hampir menyemburkan air yang sedang diminumnya ketika melihat Riri sudah duduk tepat di sampingnya.
“klo nungguin kamu nawarin kita duduk keburu berjamur kaki kita berdua, kamukan ga pernah Gece klo ngobrol sama kita berdua dan selalu menundukan kepala kebawah setiap ngobrol dengan kita berdua. Iya ga Ra?” ucap Riri kepada gunawan
“iii..iya, ehmm kata Riri apakah kit..kita berdua tidak cantik dimata gunawan dan Aris? sehingga Gunawan dan Aris selalu melihat kebawah terus setiap berbicara dengan kita berdua.” timpal Rara.
Sontak perkataan Rara dan Riri membuat Aris menyemburkan air mineral dari mulutnya dan semburan air tersebut tepat mengenai wajah gunawan.
“oi cuy, lu pikir gue lagi kesurupan jin sampe lu sembur-sembur segala pake air dari mulut lu. punya temen kok sialdangkalan banget sih.” oceh Gunawan sambil mengelap wajahnya dengan menggunakan telapak tangannya.
Sebenarnya gunawan yang mempunyai reflek yang sangat tinggi bisa saja menghindari semburan maut dari sahabatnya, akan tetapi jika dia menghindar maka Riri yang akan terkena semburan maut dari Aris. Oleh karena itu dia pasrah menerima semburan air dari Aris tersebut.
“ya sorry gun, gue kira lu dedemit soalnya badan lu tinggi banget kaya longga-longga (sejenis dedemit yang memiliki kaki panjang sampai 3 meter)” ledek Aris sambil menahan ketawanya.
“wah lu ya klo ngomong sekate-kate, gue ini manusia bro...manusia, mata lu kotok kali ya jelas-jelas kaki gue napak kebumi.” ucap gunawan sambil melemparkan sebuah tisu bekas lap wajahnya kepada Aris.
Sontak kejadian Aris menyemburkan air ke wajah gunawan dan perdebatan gunawan dan aris membuat Rara dan Riri tertawa karena tingkah lucu kedua sahabat karib ini.