Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #18

BAB 18 SERANGAN MENDADAK DI MALAM HARI

“lapor Pangeran ada mahluk yang sedang mengawasi Pangeran dan teman Pangeran, izinkan saya menangkap mahluk tersebut Pangeran” ucap Raden Purnama kepada gunawan

Gunawan lalu melihat ke arah pepohonan rimbun di depan gerbang cafe milik Pieter dan mahluk tersebut langsung pergi menghilang ketika kehadirannya diketahui oleh Gunawan dan Khodamnya.

“sudah biarkan saja, selama dia tidak membuat onar dan menyebabkan efek negatif bagi usaha om Pieter. Warok dan Purnama sebaiknya kalian kembali dulu ke tempat kalian dan terima kasih atas bantuan yang kalian berikan.” jawab gunawan

“baik Pangeran, hamba dengar dan Hamba taat” ucap Raden Purnama yang semula hendak mengatakan sesuatu tapi dia mengurungkan niatnya, kemudian dia membawa serta ke dua puluh panglimanya kembali ke gunung karang.

Aris juga meminta Ki buyut seno untuk kembali ke tempat asalnya, akan tetapi Ki Buyut Seno meminta panglimanya untuk tetap berada disekitar Aris tanpa sepengetahuan Aris karena dia curiga akan ada serangan mendadak kepada Aris dan hanya warok irwan yang masih berdiam diri di sana.

“Warok kenapa kamu masih disini?” tanya Gunawan

“hmmm anu bos, saya mau jalan-jalan sebentar dan berpatroli di sekitar sini sampai besok soalnya selama ini saya selalu berada didalam cincin hitam yang bos pakai dan dilatih oleh sesosok mahluk yang saya tidak boleh sebutkan namanya, jadi bolehkan bos saya menikmati udara segar disni sambil healing tipis-tipis bos.” ucap warok irwan sambil cengar cengir.

“oh jadi selama ini kamu berada di dalam batu hitam yang kupakai dan sekarang penampilan diri mu lebih enak diliat tidak seperti awal yang sangat seram dan menakutkan. Baiklah kamu kuberikan ijin berada di sini sambil berpatroli sampai besok.” ucap gunawan kepada warok irwan.

“hehe terima kasih bos ku” jawab warok sambil mengacungkan jempol kepada gunawan.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 22.00 WIB, kedua orang tua Aris dan Gunawan sudah sampai di villa milik Pieter sejak jam 20.00 WIB.

Gunawan dan Aris berserta keluarganya setelah makan malam bersama Keluarga Pieter langsung kembali ke villa dan hendak beristirahat, sedangkan Karyawan Pieter sejak sore sibuk membuat hidangan untuk acara besok dan mendata anak Yatim dan Kaum duafa yang berada di sekitar Restoran milik Pieter.

Sementara itu ditempat yang berbeda ada seorang lelaki paruh baya yang menggunakan pakaian serba hitam dan blangkon hitam dikepalanya. Laki-laki tersebut berumur sekitar 65 tahun sedang mempersiapkan sebuah ritual pemanggilan.

Gunawan, Aris berserta keluarganya segera tidur di kamar mereka masing-masing, tiba-tiba tepat jam 12 malam terdengar suara derap kaki yang sangat berat dan banyak, seperti sebuah pasukan yang sedang berjalan dan bersiap maju kemedan tempur. Dan tiba-tiba ada dua buah keris yang masing-masing dilemparkan ke kamar Gunawan serta Aris oleh seorang pira tua yang menggunakan pakaian serba hitam

Lihat selengkapnya