Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #22

BAB 22 DUEL

Aris memperhatikan arah tatapan Gunawan, lalu dia menemukan satu orang perempuan paruh baya yang akan di ambil dompetnya.

Gunawan menghampiri laki-laki yang berhasil mengambil 5 lembar uang sepuluh ribu dari tas sayur milik wanita paruh baya tersebut. Gunawan dengan sengaja menginjak kaki pencopet tersebut dengan sangat keras. Hal tersebut membuat pencopet yang hampir berhasil mengantongi uang milik perempuan paruh baya tersebut secara reflek menjatohkan uang yang hampir dia pindahkan ke kantong celana jeans yang dia kenakan.

Sementara itu Aris dengan sigap memunguti 5 lembar uang sepuluh ribuan yang berhamburan kelantai kereta, dan setelah dia berhasil mengumpulkan semuanya aris segera mengembalikannya kepada wanita paruh baya. Awalnya wanita paruh baya tersebut menolak dan mengatakan bahwa uang tersebut bukanlah uang miliknya, namun setelah Aris meminta dirinya mengecek kembali uang miliknya, barulah wanita tersebut menyadari bahwa uang miliknya tidak ada pada tempatnya.

Aris memberikan 5 lembar uang sepuluh ribuan tersebut kepada wanita paruh baya tersebut, dan ketika dia menengok kearah gunawan alangkah kaget dirinya. Gunawan sedang di dikeroyok oleh kedua pencopet yang tadi hendak mengambil uang dari perempuan paru baya.

“sialan lu bocah, lu lincah banget kaya monyet” ucap si pencopet yang berambut gondrong dengan nafas terengah-engah

“kenapa bang?, udah cape? Gue baru pemanasan kok abang udah kepanasan!” ejek gunawan

“sompret lu bocah!” jawab Pencopet berambut panjang.

Gunawan dan Aris yang merupakan lulusan terbaik dari Padepokan Hasbih yang telah mendapatkan latihan fisik untuk dasar ilmu silat dan latihan batin untuk ilmu kebatinan, tentu saja memiliki stamina fisik yang jauh bagus dari pada pencopet yang melawannya dan tidak memiliki dasar-dasar ilmu bela diri dan tidak pernah melatih fisiknya.

Sementara itu Aris yang ingin membantu gunawan, segera dicegah oleh gunawan. Melalui kontak batinya Gunawan meminta Aris untuk memperhatikan situasi terlebih dahulu gunawan khawatir kawanan si pencopet lebih dari dua orang.

Secara tiba-tiba pencopet yang berambut pendek memukul gunawan dari belakang, namun pukulan tersebut berhasil dihindari oleh gunawan. Gunawan dengan sigap segera berbalik badan dan memberikan pukulan dengan telapak tangannya kearah dada si pencopet dengan menggunakan jurus langkah angin. Sehingga gerakan gunawan menjadi lebih cepat 5 kali lipat sehingga si pencopet yang berambut pendek tidak bisa menebak arah pukulan gunawan.

Bug!

Suara badan pencopet yang membentur ruang pembatas gerbong kereta, dan seketika itu pula pencopet berambut pendek tidak sadarkan diri. Sementara itu pencopet yang berambut panjang mencoba melarikan diri namun dengan sigap gunawan segera mengejarnya dengan menggunakan jurus langkah angin dan seketika itu gunawan telah berhasil mengejar pencopet berambut panjang. Gunawan langsung memukul tengkuk belakang pencopet tersebut dan pencopet berambut panjang seketika itu juga pingsan dan terjatuh kelantai kereta api.

Dari belakang gunawan terdengar suara tepok tangan dan ketawa mengejek

“wah, wah, ada jagoan muda rupanya di gerbong ini.” ucap seorang lelaki yang menggunakan jaket jeans dan memiliki tato di kedua lengannya.

Lihat selengkapnya