Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #24

BAB 24 GUNUNG SALAK

Pada hari jumat Rara dan Riri datang menjemput Gunawan dan juga Aris di rumah mereka masing-masing. Mereka ditemani oleh pak Sandri yang mengemudikan mobil BMW milik Pieter, mereka berangkat dari Bekasi sekitar jam 10 pagi.

Riri dan Rara yang memang sering naik gunung bersama orang tua mereka yaitu Pieter dan Ningsih. Sedangkan untuk Aris dan Gunawan ini adalah pengalaman pertama mereka dalam naik gunung, karena mereka berdua lebih suka membaca quran, memainkan alat musik atau sekedar nongkrong bersama teman-teman seusia mereka.

Rombongan Riri memilih menaiki Gunung salak lewat Jalur Cidahu, Nama gunung salak sendiri berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti Perak. Namun banyak orang mengartikan nama gunung salak secara harfiah karena disana banyak terdapat pohon salak dan tentu saja anggapan tersebut adalah keliru. Pemahaman yang keliru tersebut dikarenakan terdapat suatu larangan yang tidak tertulis untuk setiap pendaki yang menaiki gunung di larang menyebut kata salak, sehingga kebanyakan manusia awam beranggapan asal kata gunung salak itu berasal dari buah salak. Gunung salak sendiri dipercaya menjadi tempat para Raja dari kerajaan Padjadjaran untuk bertapa dan bersemedi dan juga dipercaya sebagai tempat bersemayamnya prabu siliwangi.

Rombongan Riri,Rara,Gunawan dan Aris sampai di Cidahu pada jam satu siang di Pos Registrasi pendakian ke gunung salak yang ada di Cidahu. Pak Sandri dan Aris sibuk menurunkan barang bawaan yang Riri dan Rara bawa, barang bawaan riri dan rara adalah logistik selama berada di gunung salak. Sedangkan gunawan menemani Riri dan Rara yang melakukan Proses Registrasi di pos pendaftaran untuk para pendaki. Setelah semua logistik telah diturunkan Riri mengajak pak Sandri untuk makan siang bersama mereka, awalnya Pak Sandri menolak namun karena Riri dan Rara Memaksanya akhirnya pak sandripun ikut makan siang bersama mereka. akhirnya setelah selesai makan siang bersama Rara meminta Pak Sandri mengambil Foto dengan kamera ponselnya dan keempat pemuda tersebut berpose dengan pose kegemarannya masing-masing. Setelah puas berswafoto gunawan memesan kopi hitam 3 gelas dan meminta khusus kopinya tidak usah dicampur gula.

“wah nak gunawan ini senang kopi pahit ya?” tanya pak Sandri

“iya pak dia kan Dukun” jawan Aris

“ih apa hubungannya Kopi pait sama dukun Ris, Ngaco lu.” cletuk Riri yang tidak suka gunawan dipanggil dukun oleh Aris.

“ciee ciee pacarnya ngebelain nih.” ledek Rara

“Ciee ciee pacarnya Aris ga mau saudaranya marahin pacar nih.” ledek Gunawan kepada Rara

Sontak cletukan keempat remaja itu membuat Pak Sandri tertawa. Kemudian gunawan membakar Rokok samsu dan Aris membakar rokok Mild.

Lihat selengkapnya