Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #25

BAB 25 MENYERUPAI ARIS DAN GUNAWAN

Selama berjalan dari pos regristrasi riri dan rara tak henti-hentinya melakukan foto selfie dikarenakan kondisi jalan yang masih beraspal dengan trek yang menanjak dan disamping kanan mereka terdapat air terjun. Setelah rombongan riri melewati air terjun tersebut lalu riri dan rara mengajak aris serta gunawan untuk melakukan foto selfie dengan backgroud air terjun yang terdapat dibawah mereka. suara deru air terjun yang terjatuh dan suasana sejuk khas pegunungan menambahkan keseruan untuk keempat pemuda tersebut dalam menikmati suasana pegunungan di daerah cidahu.

setelah berjalan selama kurang lebih empat puluh menit dari pos regristrasi, rombongan riri telah sampai di gerbang besi yang bertuliskan Pintu Rimba. Mulai dari gerbang Pintu Rimba pemandangan yang dilihat oleh rombongan Riri hanyalah rimbunnya hutan tropis dan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Mulai dari sini sudah tidak adalagi jalan aspal yang dapat dipijak, digantikan dengan tanah dan akar-akar pohon dan tanjakan-tanjakan yang menguras tenaga. Akan tetapi Aris dan Gunawan masih terlihat stabil dan belum terlihat kecapean dikarenakan memang aris dan gunawan memiliki stamina yang bagus berkat latihan fisik yang mereka jalani sewaktu berguru ilmu kanuragan kepada Hasbi.

Dari gerbang pintu rimba Riri mengarahkan rombongannya untuk menuju ke arah simpang bahjuri. tanjakan yang akan menguras para pendaki pemula walaupun tidak terlalu panjang. Rombongan Riri selanjutnya disambut dengan jalan landai yang cukup panjang dan terkadang berlumpur. Sesekali Riri dan Rara meneguk air mineral kemasan dari tas keril yang mereka bawa, sementara Aris dan Gunawan terlihat santai dan sangat menikmati perjalanan tanpa terlihat kelelahan sedikitpun di wajah mereka berdua walaupun mereka berdua membawa dua buah tas keril.

Ketika mereka berjalan semakin kedalam ke gunung salak waktu sudah menunjukan jam empat sore, dari kejauhan ada beberapa mahluk gaib yang memperhatikan rombongan Riri. Tapi Aris yang berada di barisan belakang segera membaca doa dan mengucapkan salam dan meminta kepada para mahluk gaib tersebut untuk tidak mengusik rombongannya melalui batinnya. Setelah aris melakukan hal tersebut para mahluk gaib tersebut semakin menjaga jarak dari rombongan Aris, ada beberapa yang segera menghilang dan tdak berminat untuk mengamati Rombongan Riri lebih lama lagi tapi justru ada beberapa mahluk gaib yang tertarik dan memperhatikan Aris dari area hutan yang lebih dalam.

Tak terasa rombongan Riri telah melewati satu buah aliran sungai dan sekarang mereka sampai di sungai kedua. Riri meminta mereka untuk beristirahat sejenak karena waktu sudah menunjukan jam empat tiga puluh. Riri dan Rara segera mengisi ulang perbekalan air mereka yang telah habis satu botol. Sementara gunawan dan aris menyalakan Rokok mereka dan menghisapnya sambil duduk dan meletakan dua tas karir yang masing-masing mereka bawa.

“Gimana Aris dan Gunawan kalian masih kuat?” tanya Rara.

“ya ampun ra masa iya kamu ga bisa lihat kelakuan dua mahluk aneh tersebut, mereka masih bisa menghisap rokok dan duduk santai tanpa menunjukan tanda-tanda kelelahan.” jawab Riri.

“yeh apaan sih kamu Ri, aku kan nanya ke Aris dan Gunawan bukan ke kamu, mereka itukan baru pertama kali ini naik gunung ri, wajar dong aku khawatir.” celetuk rara ketus.

Lihat selengkapnya