Seluruh pasukan milik Jaya Katwang sang penguasa Gunung Salak dan seluruh pasukan Raja kecil termasuk termasuk Resi Jaya Kusuma dan Pangeran Siluman Ular yang memiliki mata berwana kuning yang sudah di keluarkan oleh gunawan dari cincinnya yang berwarna hitam.semua bangsa jin yang tadi menyerang Gunawan telah di kumpulkan jadi satu dan mengantri untuk bertemu dengan sang pencipta, seluruh jin dari Gunung Salak ketakutan menghadapi kematian yang lebih tipis dari sehelai rambut. karena pasukan dari laut hitam, Pasukan Raden Purnama dan Pasukan milik Ratu Kencana Wungu hanya tingal menunggu perintah dari Gunawan untuk memusnahkan mereka semua.
Dewi Laras Hati hanya tersenyum ke arah Baharudin sebagai tanda terima kasih telah mengkhawatirkan dirinya.
“hamba menunggu perintah dari pangeran untuk memusnahkan dan meratakan kerajaan jin yang ada di gunung ini, untuk menjadi pengingat kepada seluruh jin yang berada di negeri ini untuk tidak melakukan serangan-serangan licik kepada Pangeran.” ucap Baharudin sang panglima tertinggi di kerjaan Laut Hitam.
“entahlah Baharudin, aku memang sangat kesal dengan kelakuan raja-raja jin disini dan semuanya ini terjadi karena mereka tidak mau mengembalikan dua sukma laki-laki yang telah berbuat mesum di wilayah kekuasaan mereka dan sampai saat ini aku belum menemukan sukma kedua lelaki itu.” jawab Gunawan.
“tenang Bos ku, apakah yang dimaksud sama bos kedua sukma manusia ini?” tanya warok kepada Gunawan
“iya betul Warok, Alhamdulilah kau telah menemukan kedua sukma tersebut. segera kembalikan sukma mereka warok kedalam tubuhnya.” jawab gunawan
“siap Boss ku.” ucap warok yang langsung menghilang dan membawa dua sukma dari kedua laki-laki yang diculik oleh siluman ular.
“mohon maaf Pangeran, kembali kepada jin-jin laknat ini, pangeran belum memberikan keputusan mengenai nasib mereka semua. Jika semuanya terserah kepada hamba, hamba akan membinasakan mereka semua.” ucap Ratu kencana wungu sambil tersenyum ketus kepada Raja Jaya Katwang
Entah kenapa Aris merasakan kasihan kepada jin seluruh penunggu Gunung Salak yang sedang menunggu perintah eksekusi mati dari sahabatnya. Dia memperhatikan satu persatu wajah raja-raja jin kecil dan penguasa gunung salak dan dirinya semakin merasa kasihan.
“gun, klo boleh gue minta satu permintaan sama lu sebagai sahabat lu. Gue minta tolong sama lu gun jangan binasakan mereka semua. Karena klo lu membinasakan mereka semua siapa yang akan bertugas dan menjaga gunung Salak ini gun.” Pinta Aris kepada Gunawan.
Ratu Kencana Wungu, Raden Purnama, Ki Buyut Seno dan Raja Ageng Dewantara tersenyum penuh makna ketika mendengar permintaan Aris kepada Gunawan. Hanya Baharudin dan pasukannya yang tetap tegak dan bersiap melakukan eksekusi terhadap para jin penunggu gunung salak. Sementara para prajurit, Raja-raja kecil dan Jaya Katwang segera menatap Aris dengan wajah memelas.
“hehehe, kawan gue ini memang selalu memberikan ide di saat gue mendapatkan kebuntuan.” ucap gunawan sambil merangkul Aris.
“maksud lu, lu setuju dengan permintaan gue gun?” tanya aris.
“iya dan tidak.” jawab Gunawan.
“Adik ku Dewi Laras Hati, boleh aku meminjam Cemeti Pusaka mu dan kau Jaya Katwang sekali lagi kau mencoba kabur akan ku musnahkan diri mu tanpa sisa sedikitpun.” tanya gunawan