Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #46

BAB 46 SIFAT KESATRIA ARYA DWIPA

Satu jam sudah berlalu dan kurungan energi yang dibuat oleh gunawan sudah mengecil. Segala jurus dan serangan pamungkas dari arya Tripa sudah dikeluarkan, bahkan Arya Tripa sudah menggunakan senjata Pusakanya dan menyerang dengan kekuatan penuh miliknya. Akan tetapi kurungan gaib yang dibuat oleh gunawan sama sekali tidak rusak ataupun terdapat lubang sekecil apapun.

“kang mas, apakah kang mas tidak akan membantu ku dan membiarkan manusia sombong itu menang dan menghina kita.?” Tanya Arya Tripa kepada Arya Dwipa.

“pertama kamu seharusnya mengamati dan berfikir sebelum mengambil tindakan, orang yang kau remehkan tersebut memiliki energi murni yang sangat besar bahkan lebih besar dari milik ayah kita waktu beliau masih hidup. Sedangkan manusia disebelahnya memiliki aura keturunan raja, walaupun dia bukan keturunan majapahit tetapi tetap saja dia adalah sosok keturunan Raja. Kedua tidak ada dari mereka berdua yang merendahkan kita, justru kamulah yang terus menerus merendahkan kedua manusia tersebut. Apakah diri mu tidak pernah berfikir sosok misterius tersebut tidak akan pernah melindungi target kita, jika target kita tidak memiliki hubungan dengan tuan yang saat ini dia ikuti dan kemungkinan sosok misterius tersebut salah satu jin dari lima jin terkuat yang menguasai pulau-pulau besar yang ada di indonesia. Akan tetapi mengapa sampai saat ini sosok misterius tersebut tidak muncul untuk membela tuannya? hal itu menandakan tuan yang diikuti oleh sosok misterius tersebut mampu menundukan kita berdua. Ketiga apakah kau berfikir dengan kita menggabungkan kekuatan kita berdua, kita bisa menghancurkan energi gaib yang mengurung kita?” jawab Arya Dwipa

“tentu saja kang mas, gabungan serangan kita pasti bisa menghancurkan energi gaib yang mengurung kita ini. Mari kita mencobanya kang mas, kita adalah jin penguasa alas Roban dan tidak mungkin kita berdua dapat dikalahkan dengan mudah oleh kedua anak manusia ini.” Ajak Arya Tripa

“kamu tahu adik ku tersayang, ada perbedaan yang sangat jelas antara idiot dan Pemberani. Tapi walau bagaimanapun juga kamu tetaplah adik ku, jika ini menjadi akhir dari hidup ku setidaknya kita binasa bersama-sama dan aku tidak akan pernah meninggalkan mu Arya Tripa dalam kondisi seburuk apapun, yang aku sesali kenapa kamu selalu bersumbu pendek.” Ucap Arya dwipa sambil menarik nafas panjang lalu menarik pedang pusakanya.

Arya Dwipa dan Arya Tripa mengeluarkan dan menggabungkan jurus pamungkas mereka dan menyerang ke satu titik yang tepat mengarah ke gunawan.

Duar                 

Lihat selengkapnya