Khodam Leluhur

Kakco
Chapter #49

BAB 49 MUALAF

Di dalam dimensi Gaib yang dibuat oleh Ki Songgo Langit tiba-tiba kedua jin kembar tersebut bersujud kepada Aris dan Gunawan ketika Gunawan dan Aris sedang menuju pintu keluar yang terhubung kerumah Pieter. Ki Songgo Langit hanya terdiam dan mengelus jenggot putihnya lalu ki songgo langit melanjutkan zikirnya dengan mata terpejam.

“Ada drama apa lagi ini gun” Tanya Aris kepada gunawan.

“lah mana gue tau, kan penulis novelnya bukan gue. Arya Dwipa dan Arya Tripa ada apa kalian tiba-tiba bersujud seperti ini. Bangunlah tidak pantas sebuah makhluk bersujud terhadap makhluk lainnya, hanya kepada allah kita wajib bersujud dan memohon.” Ucap gunawan.

“Raden Paku Langit dan Pangeran Gempar Bumi, kami mohon berikanlah hukuman dan petunjuk untuk kami berdua. Kesalahan kami sangat besar dan kami tau Raden dan Pangeran tentunya tidak membutuhkan jin pelayan seperti kami karena kemampuan Raden dan pangeran lebih hebat dari kami berdua dan juga Raden memiliki Jin Khodam pendamping penguasa pulau jawa. Tapi izinkan kami berdua menebus kesalahan kami.” Ucap arya Dwipa.

“benar Raden dan Pangeran, akibat kejadian hari ini kami sadar bahwa kami hanyalah butiran debu yang berada di dunia yang sangat luas dan besar ini. Kami mohon Raden dan Pangeran memberikan petunjuk kepada kami berdua.” Sambung Arya Tripa.

Gunawan dan Aris saling bertatapan dan bingung akan memutuskan bagaimana mereka akan mengambil keputusan di situasi yang mereka hadapi saat ini. Mereka berdua melirik ke arah Ki Songgo Langit, tetapi Ki Songgo Langit memejamkan matanya dan sibuk berzikir sambil memutar tasbih berwarna hitam yang selalu dibawanya, Gunawan dan Aris menarik Nafas Panjang.

“begini saja, karena Tempramen Arya Tripa sangat buruk. Aku akan memasukan mu ke kerajaan Laut Hitam dan kamu akan belajar Agama Islam serta tata Krama di sana. Nanti ketika kamu masuk ke Portal Gaib yang ada di cincin hitam ku, katakan kepada Resi Jaya Kusuma yang menjaga Portal Gaib tersebut. Kamu di utus oleh ku untuk belajar ilmu agama dan kanuragan kepada sosok misterius yang mengajarkan diriku ilmu-ilmu kebatinan milik leluhur ku yang kutemui di alam mimpi ku, sosok misterius tersebut berada di dalam kerajaan gaib di Laut Hitam. Dan untuk Arya Dwipa kamu sebaiknya melanjutkan kepemimpinan mu di Alas Roban, dan mengenai diri mu kuserahkan sepenuhnya kepada sahabat ku Aris.” Ucap gunawan.

“baik Pangeran saya terima keputusan Pangeran, dan saya akan segera masuk ke cincin hitam yang pangeran pakai. Kang mas aku pergi dulu untuk menuntut ilmu dan memperbaiki akhlak ku. Ku titipkan kerajaan peninggalan orang tua kita kepada kang mas arya dwipa.” Jawab Arya Tripa.

kemudian Arya Tripa memeluk dan mecium tangan Kembarannya yang lahir lebih dulu ke dunia. Setelah itu gunawan berjabatan tangan dengan Arya Tripa dan menempelkan sedikit Energinya kepada Arya Tripa supaya dirinya di izinkan masuk ke dalam kerajaan Laut Hitam. Setelah itu Arya Tripa masuk kedalam Portal Gaib yang ada di cincin hitam yang selalu di kenakan oleh gunawan. Arya Dwipa kini sudah tidak lagi dalam posisi bersujud kepada aris dan gunawan karena Gunawan melarang dirinya untuk bersujud. Arya Dwipa sekarang berada di posisi berlutut  sambil menundukan kepalanya menanti keputusan yang akan dijatuhkan untuk dirinya.

“emm, begini saja karena watak dan sifat Arya Dwipa sangat kesatria dan tidak Arogan. Aku akan Meminta Ki Songgo Langit untuk mengajari mu ilmu agama islam dan kebatinan, akan tetapi kerajaan mu harus berhenti meminta dan menerima persembahan dari para dukun untuk menyakiti manusia. Bagaimana Arya Dwipa.?” Tanya Aris.

“hamba sangat berterima kasih kepada Pangeran Paku Langit yang mengizinkan hamba menjadi murid Ki Songgo Langit. Dan mulai detik ini juga Hamba akan memerintahkan semua pasukan serta rakyat hamba untuk tidak lagi menerima dan meminta Persembahan dari manusia atau dukun manapun untuk menyakiti manusia atau meminta pertolongan kepada bangsa ku untuk memberikan mereka sesuatu. Tetapi hamba membutuhkan waktu untuk melakukan rekonsiliasi, karena tentunya tidak akan mudah mengubah kebiasaan yang sudah turun temurun dan sudah mendarah daging. Tapi hamba tidak akan pernah ragu sedikitpun untuk meninggalkan kegelapan dan pergi menuju jalan yang terang benderang.” Jawab Arya Dwipa.

“untuk mejaga kestabilan di kerajaan mu dan meminimalisir pemberontakan, aku harap Ki Songgo Langit bisa menempatkan beberapa orang kepercayaannya untuk berjaga di sana untuk waktu tertentu.” Ucap Aris.

“tidak masalah Raden, aku sendiri yang akan pergi menemani Arya Dwipa dalam perjalanan pulang ke kerajaannya dan aku juga akan membimbing mengajari dirinya tentang islam. Aku akan meminta jendral kepercayaan ku yang bernama samsudin dan beberapa pasukan dari krakatau berjaga di kerjaan milik Arya Dwipa selama dia belajar dengan ku di Padepokan yang aku dirikan di Curug Pangeran bersama dengan penghuni curug pangeran.” Jawab Ki Songgo Langit.

Lihat selengkapnya